Di sebuah jalan di kota Madinah, ‘Umar
bin Khaththab berpapasan dengan jin. Kepada sosok jin itu, ‘Umar
menantangnya, “Maukah kamu bertarung denganku?” Tanpa basa-basi, jin pun
menyanggupi. Keduanya terlibat dalam perkelahian yang menegangkan.
Akhirnya, ‘Umar bin Khaththab pun memenangkan pertandingan itu.
Setelah memenangkan perkelahian, ‘Umar
berkata, “Aku melihatmu sangat kurus. Lenganmu mirip lengan anjing.
Apakah memang bentuk kalian seperti itu?”
Jawab lelaki dari bangsa jin, “Sungguh, aku termasuk jin yang kuat di tengah bangsaku.”
Sebab tak puas, jin ini pun mengajukan
tantangan balik. Perkelahian kedua. Rupanya, ‘Umar terlalu kuat. Jin itu
kembali terkapar. Kalah telak. Tanyanya kepada ‘Umar, “Apakah kamu
membaca Ayat Kursi? Sebab, jika seseorang membaca ayat itu di rumahnya,
pastilah setan itu akan keluar darinya sambil mengeluarkan kentut
seperti kentut keledai.”
Dalam redaksi lain masih dalam riwayat
‘Abdullah bin Mas’ud, setelah memenangkan perkelahian, ‘Umar pun
bertanya kepada jin itu, “Aku tidak akan melepaskanmu hingga kalian
memberitahukan sesuatu yang bisa melindungi kami (bangsa manusia) dari
kalian (bangsa jin).”
Dengan amat ketakutan, jin itu pun menjawab tegas dan pasti, “Ayat Kursi.”
Itulah di antara keutamaan ‘Umar bin
Khaththab. Karenanya, bangsa jin akan mengambil jalan lain saat
berpapasan dengan ‘Umar di sebuah jalan. Sedangkan keutamaan Ayat Kursi
(Ayat 255 dalam surat al-Baqarah) sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia
menjadi ayat paling agung di dalam al-Qur’an karena terkandung
penjelasan yang amat lengkap terkait Allah Ta’ala.
Maka dawamkanlah bacaan Ayat Kursi di
rumah-rumah kita. Ajarkan kepada istri, anak, dan seluruh anggota
keluarga kita untuk senantiasa membacanya, di siang atau malam hari.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, Yahya bin Mu’in selalu
membaca Ayat Kursi di rumahnya setiap malam. Bahkan, pernah ia
membacanya sebanyak lima puluh atau enam puluh kali dalam satu malam
itu.
Kemudian, Muhammad bin Sahl pun bersaksi
tentang Yahya bin Mu’in ini, “Dia adalah orang yang paling berani
menghadapi jin dan manusia.”
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ
إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang
di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah
tanpa izin-Nya. Allah Mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Mahatinggi lagi Mahaagung.” (al-Baqarah [2]: 255)http://kisahikmah.com/rahasia-di-balik-kemenangan-umar-dalam-perkelahian-melawan-setan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar