Selasa, 31 Desember 2013
Mursi Bantu Korban Tsunami Aceh dengan Dana, SBY ‘Bantu’ Mesir dengan Twitter
Tampaknya saya tidak perlu kembali mengulang memori bahwa Muhammad Mursi pernah datang ke Aceh pasca gelombang tsunami menerjang bumi Serambi Mekkah, Desember 2004 Silam. Foto Mursi bersama para tokoh Aceh beredar di mana-mana. Senyumnya menyiratkan ada kepeduliaan tinggi dan ketulusan hati atas penderitaan muslim meski Aceh jauh terletak dari negeri Nabi Musa itu.
Kenangan Mursi berdiri di belakang bangunan Aceh yang porak poranda menguatkan hati kita bahwa bangsa Aceh –bahkan Indonesia- tidaklah sendiri. Muhammad Mursi datang ke Aceh dalam rangka kunjungan kemanusiaanya pada proses recovery Aceh pasca tsunami. Bekerja sama dengan relawan Indonesia, beliau langsung menuju lokasi yang porak poranda diterjang Tsunami. Nampak pula sejumlah tokoh mendampingi seperti anggota DPR.
Sungguh kepedulian Mursi terhadap saudara semuslimnya patut menjadi acungan jempol. Saya tidak tahu harus bicara apa atas rasa sayangnya kepada bangsa Indonesia. Saya tidak bisa bicara karena saya sungguh malu memiliki Presiden di Indonesia yang hanya bisa diam seribu bahasa. Bukankah SBY sudah keluarkan ‘kata sakti’ berupa keprihatinan terhadap situasi Mesir? Tidak, bukan. Itu bukanlah aksi nyata, karena ratusan juta rakyat muslim Indonesia bisa melakukan lebih daripada itu. Mereka berpanas-panasan di jalan dengan fasilitas seadanya, berdiri sepanjang jalan berdoa dan mengirim pesan ke Kairo: wahai umat Islam Mesir, kalian tidak sendiri.
Jangankan berusaha mengembalikkan Mursi ke kursi kepresidenannya, bersuara keras mengecam tindakan Jenderal As-Sisi saja tidak. Apa yang bisa kita harapkan dengan pemimpin seperti ini? Yang hanya ‘kreatif’ berkicau twitter tanpa berani langsung berkata lantang di depan muka Adly Mansour, Elbaradei , Obama, dan para gerombolan liberal dan sekuler yang telah bersekongkol mengkudeta sang pemimpin. Bahkan telah membunuh ribuan nyawa umat Islam.
Kini,6000 nyawa demonstran Mursi sudah melayang. Anak-anak dan balita menjadi korban. Tidak ada kata yang pantas kita keluarkan selain nurani telah mati dan terkubur di bumi piramida. Saya hanya bisa meminta maaf kepada Mursi. Maaf Pak Presiden, kami belum bisa membalas budi baikmu (saya masih menganggap Mursi sebagai Presiden). Tapi, kami jutaan Muslim Indonesia bersamamu, meski presiden kami hanya bisa berkicau lewat barisan twitter. Doakan, agar kami bisa membalas budi baikmu.
Fajar Nurrokhmat
Aktivis Sosial
http://www.islampos.com/mursi-bantu-korban-tsunami-aceh-dengan-dana-sby-bantu-mesir-dengan-twitter-74031/
Profesor Jepang: “Islam Membuat Kehidupan Menjadi Lebih Baik”
”SAYA percaya, Islam adalah sistem yang dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik,” kata Prof Hisanori Kato saat berdialog dengan pengelola dan santri Rumah Tahfidz Al Azmy Bogor, Sabtu (28/12) sore.
Hisanori Kato (49), peneliti dari Jepang yang pernah lama bermukim di Indonesia sejak 1991. Mulanya ia pengajar Bahasa Jepang di Jakarta International School pada tahun 1991-1994. Alumnus Universitas Hosei Tokyo dan The School of Studies in Religion, University of Sydney, Australia, ini lalu meneliti tentang peran agama Islam dalam pembentukan masyarakat demokratis di Indonesia. Ia pun sempat menjadi dosen tamu dan guru besar di Universitas Nasional Jakarta.
Pria sederhana yang berasal dari Kamakura, Jepang, ini sekarang pengajar dan peneliti di Osaka Butsuryo College di Osaka, Jepang. Ia juga anggota dewan kehormatan Centre of Asia Studies yang bermarkas di Indonesia.
Kato-san yang merupakan profesor termuda di Osaka, menuangkan pengalaman dan kesannya tentang Indonesia dalam buku Kangen Indonesia: Indonesia di Mata Orang Jepang (2013). Buku yang diterbitkan Gramedia ini sudah cetak ulang dua kali.
Kato datang ke Rumah Tahfdiz Al Azmy di Kampung Pondokmiri, Desa Rawakalong, Kec Gunungsindur, Bogor, didampingi Wakil Direktur PPPA Daarul Qur’an Sunaryo Adhiatmoko dan Manager Area PPPA Daarul Qur’an Jawa Tengah, Wahyu Efendy.
Menurut Kato, ia tertarik untuk meneliti tentang Rumah Tahfidz Daarul Qur’an setelah berdialog dengan Ustadz Yusuf Mansur. ”Saya sampai pada tahap tertarik dengan agama Islam, meskipun belum memeluk Islam,” kata Kato-san yang mengaku beragama Buddha.
Mendapat penjelasan tentang kegiatan Rumah Tahfidz dari pembimbing Al Azmy, Ustadz Muslihan Bashri, Hisanori Kato merasa kagum. Misalnya para santri yang memulai kegiatan harian sejak pukul 04.00 WIB. ‘’Di Jepang, mana bisa anak-anak bangun subuh,’’ katanya membandingkan. Generasi belia Jepang masa kini, lanjutnya, sudah asyik dengan game digital ketimbang membaca.
Hisanori Kato juga merasa respek terhadap keramahan kaum muslimin Indonesia, termasuk para tokoh Islam yang selama ini dicitrakan sebagai ‘’radikal’’. Peneliti yang bersahabat dengan Prof Amien Rais, Ismail Yusanto (Jubir HTI), Habib Riziq Shihab (FPI), Abu Bakar Baasyir (JAT), Yusuf Mansur, dan lain-lain ini membandingkan dengan sikap orang Jepang yang sulit bergaul dengan bangsa lain.
‘’Arigato, saya yang non-Islam diterima dengan baik di sini,’’ ujarnya sambil sedikit membungkukkan badan.
Dalam dialog dengan para santri Al Azmy, Hisanori Kato menanyakan motivasi mereka mengikuti program Rumah Tahfidz dan menghafal Qur’an. ‘’Kami ingin menghafal Al Qur’an agar sukses di dunia dan akhirat,’’ kata Adelia dan Ghufron, yang dibenarkan para santri lainnya.
Jawaban itu terkonfirmasi ketika Kato menanyai cita-cita masing-masing anak. Penasehat Pemkot Sakai, Osaka, tak menyangka ternyata selain menjadi penghafal Qur’an, anak-anak juga ada yang ingin menjadi pengusaha restoran, pebisnis kuliner, atlit badminton, hingga jadi pelukis. ‘’Bagus, bagus,’’ komentar Kato sambil manggut-manggut.
Ia lalu bertanya, apakah kegiatan Rumah Tahfidz tidak mengganggu belajar di sekolah umum. ‘’Ya, sedikit ngantuk kalau pagi,’’ ungkap Syauqi sambil tersenyum. Yang Kato heran, ternyata prestasi akademik anak-anak bukannya menurun tapi malah meningkat setelah mengikuti pogram tahfidz.
Menjawab keheranan tamunya, pengelola Al Azmy menjelaskan bahwa di dalam Al-Qur’an ada firman Allah SWT yang menyatakan: “Wattaqullah, wayu’allimu kumullah. Bertakwalah kamu kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarimu (QS Al-Baqarah: 282).
‘’Mr Kato, dalam keyakinan kami, jika kami mengejar akhirat (surga), maka kesuksesan dunia akan mengikuti. Tapi kalau hanya mengejar dunia, ya hanya akan mendapat kesuksesan duniawi,’’ jelas Sunaryo.
Di penghujung dialog, pengelola dan santri Al Azmy berdo’a agar Hisanori Kato mendapat pencerahan iman.
[nurbowo/islampos]
http://www.islampos.com/profesor-jepang-islam-membuat-kehidupan-menjadi-lebih-baik-91883/
Akulah Pungguk Pertama yang Sampai di Bulan
DALAM Komedi Situasi Bajaj Bajuri, Yusup bin Sanusi alias Ucup bin Uci menginginkan wanita cantik dan kaya. Sementara dia miskin dan kurang menarik. Orang-orang mengatainya bagaikan pungguk merindukan bulan. Dan dengan tegas dia bilang Akulah pungguk pertama yang akan mencapai bulan. Apa maksud Ucup?
Meskipun dalam cerita tersebut Ucup memang selalu apes, tapi statement yang dlontarkannya begitu meyakinkan dari sejuta kemungkinan yang ada. Dan ketika dia mengucapkan statement tersebut dia tidak perduli lagi dengan kata orang. Biarkan anjing menggonggong kapilah tetap berlalu.
Untuk meraih sukses kita tidak usah malu-malu mengatakan apa yang kita inginkan karena itu akan menjadi motivasi tersendiri buat kita. Abaikan cacian dan makian yang mungkin akan menghambat kita untuk bergerak. Seperti kisah sekumpulan katak yang terjebak di kubangan air yang dalam dari permukaan tanah. Semua sama-sama melompat dan tidak berhasil keluar darinya. Akhirnya mereka memutuskan untuk tidak melompat lagi. Tapi ternyata ada seekor katak yang terus melompat mencoba keluar dari sumur. Teman-teman nya pada mengolok-olok.
“Sudah berhentilah melompat kamu tidak akan bisa keluar”
“Sudah ini memang takdir kita ada disini jadi terima dan nikmati saja takdir kita”
“Kamu tidak mungkin bisa keluar. Dinding kubangan air ini terlalu dalam untuk bisa kita lewati”
“Kamu hanya akan menghabiskan tenaga saja dengan terus melompat, mendingan berenang bersama kita dan kita nikmati keadaan di dalam sini”
Si katak tidak perduli dengan semua omongan semua temannya. Dia terus melompat dan melompat, sementara teman-temannya dengan santai dan riang berenang kesana kemari di dalamnya. Menunggu saat kematian tiba. Tiba-tiba lompatan si katak kali ini lebih kuat dan mengenai dinding yang bisa dilompati berikutnya. Akhirnya si katak keluar dari kubganan dan melanjutkan kehidupannya kembali di alam bebas. Dia melompat menjauh dan selamat. Sementara teman-temannya masih di dalamnya. Beberapa hari kemudian sekelompok katak di dalam kubganan bernasib tragis, satu persatu dari mereka mati.
Tidak sedikit dari kita yang tidak menyadari bahwa dalam kesenangan kita, seperti sang katak yang menikmati indahnya kubangan air akan bernasib tragis. Tidak banyak bermanfaat untuk orang.
Sementara orang yang selalu ingin keluar dalam keterpurukan dan bermanfaat untuk orang lain, dia akan terus berusaha meski mendapat perlakuan yang tidak baik. Tapi sebenarnya dia akan banyak bermanfaat untuk orang lain.
Kalau kita memang sekelompok pungguk yang menginginkan meraih bulan. Jadilah pungguk yang pertama yang dapat mencapai bulan.
http://www.islampos.com/akulah-pungguk-pertama-yang-sampai-di-bulan-92122/
Kamis, 12 Desember 2013
Rabu, 11 Desember 2013
Ustaz Muhammad Arifin Ilham Surati Kapolri Soal Jilbab Polwan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham menyurati Kapolri Jenderal Sutarman soal jilbab Polisi Wanita (Polwan).
Dalam surat terbuka untuk Bapak Kapolri yang dipanggilnya sebagai ayahanda tercinta Jendral Sutarman tersebut, Ustaz Muhammad Arifin Ilham mengawali isi ruatnya dengan iringan doa assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
''Semoga ayahanda selalu dalam hidayah dan berkah Allah bersama keluarga dan keluarga besar Polri aamiin,'' tulis Ustaz Muhammad Arifin Ilham.
Sejak ayahanda membolehkan muslimat polisi berjilbab, tulis Ustaz Muhammad Arifin Ilham lebih lanjut, suka cita, ucapan Alhamdulillah, sujud syukur, pujian dan doa untuk ayahanda dipanjatkan. ''Lalu kenapa dicabut dan ditunda lagi ayahanda?'' Tanya Ustaz Muhammad Arifin Ilham.
''Ayah, hidup kita tidak lama di dunia sebentar ini. Jabatan yang Allah SWT amanahkan untuk ayah akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak, keputusan ayah membolehkan jilbab adalah keputusan sangat bijak dan tepat,'' tulisnya.
''Dan berita gembira untuk ayahanda, bukan hanya sebagai Pelopor Jilbab yang akan dikenang sejarah walaupun ayah sudah wafat tetapi bernilai amal jariyah yang mengalir terus menerus sebanyak muslimat polisi mengenakannya.''
Ustaz Arifin kemudian mengutif firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 85 yang artinya, "Barang siapa memberi keputusan atau kebiasaan yang baik, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu ganjaran mengalir Allah berikan kepadanya, tetapi sebaliknya barang siapa membuat keputusan atau kebiasaan buruk, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu dosa yang ditimpakan kepadanya.''
Ustaz Arifin melanjutkan suratnya, ''Ayah, kalau memang belum dibuat aturan hukum bakunya, jangan diperintahkan untuk menanggalkan jilbab bagi muslimat polisi yang sudah berjilbab, apalagi sampai memecat mereka, terlalu besar resikonya di akhirat kelak.''
''Sayangilah muslimat Polri, ayah. Mereka juga putri-putri ayah. Buatlah sejarah yang indah mengesankan, ayah. Hidup ini sebentar ayah. Ayah, jangan ragu-ragu. Kami sangat mendukung dan mendoakan ayah agar ayah lulus menjaga amanah Allah SWT.''
Menurut Ustaz Arifin Ilham, negeri tercinta ini membutuhkan pemimpin yang sangat takut kepada Allah SWT dan sangat sayang pada rakyatnya.
''Dari nanda Muhammad Arifin Ilham, seorang anak bangsa yang mencintai ayahanda Sutarman. Allahumma ya Allah, berilah hidayahMu untuk para pemimpin negeri yang kami cintai ini...aamiin,'' tulis Ustaz Muhammad Arifin Ilham mengakhiri surat terbukanya buat Kapolri yang disebutnya sebagai ayahanda.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/12/10/mxldqc-ustaz-muhammad-arifin-ilham-surati-kapolri-soal-jilbab-polwan
Sabtu, 07 Desember 2013
Kisah Empat Lilin
Ada empat lilin menyala,
Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi hingga terdengarlan suara mereka.
Lilin pertama berkata:
“Aku adalah damai
Namun manusia tak mampu menjagaku
Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikian sedikit demi sedikit lilin padam.
Lilin kedua berkata:
“Aku adalah Iman
Sayang aku tak berguna lagi
Manusia tak mau mengenaliku lagi
Untuk itulah tak ada gunanya aku mnyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih lilin ketiga bicara:
“Aku adalah Cinta
Tak mampu lagi aku tetap menyala
Manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga, seorang anak masuk kedalam kamar dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena tekut akan kegelapan, ia berkata:
“Ekh apa yang terjadi?!! kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan”
Lalu ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan haru lilin keempat berkata:
“Jangan takut…Jangan menangis…
Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya.
Akulah HARAPAN…”
Dengan mata bersinar, sang anak mengmbil LILIN HARAPAN, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya. Apalah yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita…
Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi hingga terdengarlan suara mereka.
Lilin pertama berkata:
“Aku adalah damai
Namun manusia tak mampu menjagaku
Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikian sedikit demi sedikit lilin padam.
Lilin kedua berkata:
“Aku adalah Iman
Sayang aku tak berguna lagi
Manusia tak mau mengenaliku lagi
Untuk itulah tak ada gunanya aku mnyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih lilin ketiga bicara:
“Aku adalah Cinta
Tak mampu lagi aku tetap menyala
Manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga, seorang anak masuk kedalam kamar dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena tekut akan kegelapan, ia berkata:
“Ekh apa yang terjadi?!! kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan”
Lalu ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan haru lilin keempat berkata:
“Jangan takut…Jangan menangis…
Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya.
Akulah HARAPAN…”
Dengan mata bersinar, sang anak mengmbil LILIN HARAPAN, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya. Apalah yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita…
http://karyaislami-fatih.blogspot.com/2011/03/kisah-empat-lilin.html
Hikmah di sebalik kisah ini:
Perkara yang
tidak pernah padam adalah HARAPAN yang ada pada diri setiap insan.
Jadilah seperti lilin keempat. Letakkanlah HARAPANmu kepada ALLAH yang
Maha Esa, nescaya kamu akan menemui kebenaran di setiap langkah
perjalanan hidup yang penuh berliku ini...
Trailer by Youtube: