Rabu, 27 Februari 2013

Menguap Dalam Pandangan Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, Jika seseorang mengantuk biasanya ia menguap. Bagi sebagian orang menguap dengan membuka lebar-lebar dianggap sebagai hal yang biasa. Banyak orang juga mengeluarkan suara yang keras bersamaan dengan menguap. Ajaran Islam yang agung tidak menganggap menguap ini sebagai hal yang sepele. Umat Islam tidak boleh sembarangan saat menguap. Seorang Muslim harus memperhatikan sikapnya saat ia menguap.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan hal ini. Menurut beliau, menguap itu adalah perbuatan yang berasal dari setan. Beliau bersabda, “Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari setan. Jika salah seorang kalian menguap maka tutuplah mulutnya dengan tangannya dan jika ia katakan ‘aaah …’ maka setan tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap.”

Jika seseorang menguap hendaknya ia memperhatikan adab sebagai berikut:

Berusaha semampunya menahan.
Seseorang harus berusaha menolak, mengalahkan, dan menahan kuapan, khususnya ketika sedang shalat. Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang menguap dalam shalatnya, hendaknya ia berusaha menahan kuapannya sebisa mungkin karena setan bisa masuk.”

Seseorang tidak perlu merasa heran kalau setan bisa masuk, karena setan adalah makhluk yang tercipta dari api yang dapat berubah, berpindah, dan bergerak seperti hawa dan angin. Ia tidak berjasad seperti manusia.

Meletakkan tangan di mulut
Tujuan meletakkan tangan di mulut ketika menguap adalah agar mulut tidak terbuka. Saat manusia menguap dengan mulut terbuka itu, ia terlihat buruk dan saat itu juga setan sedang menertawakannya.

Tidak mengeluarkan suara ‘aaah ’
Seperti disebutkan dalam hadis pertama, mengeluarkan suara ‘aaah’ atau ‘waaah’ pada saat menguap menimbulkan tertawaan setan.

Tidak mengangkat suara
Mengangkat suara kuapan termasuk adab buruk yang dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal, perbuatan ini dapat membuat orang lain menghindar dari pelakunya. Ter kadang sebagaian orang jahil mengangkat suaranya ketika meng uap dengan maksud ingin mem bu at sekelilingnya tertawa. Tentunya setan juga menertawakannya se perti disebutkan pada hadis pertama.

Syariat Islam yang adab dan menguap, bersin, tidur, dan seluruh aktivitas kehidupan manusia menunjukkan betapa agungnya agama Allah ini. Is lam yang universal ini mengatur seluruh kondisi manusia yang tidak akan pernah didapati dalam syariat-syariat lainnya. Ini merupakan bukti bahwa Islam ada lah agama yang sesuai pada semua tempat dan zaman.

sumber: ensiklopedi adab islam, terbitan pustaka imam asy-syafi’i.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar