Jumat, 17 Mei 2013
Beginilah mereka menghancurkan kita, lalu bagaimana sikap kita…?!
Arrahmah.com/Muslimahzone.com - Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di
depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam. Di
tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata,
“Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan
kanan ada penghapus.
Jika saya angkat kapur ini, maka
berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah
“Penghapus!” Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat
silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru
kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka
berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”.
Dan permainan diulang kembali.
Maka pada mulanya murid-murid itu
keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka
sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.
“Anak-anak, begitulah ummat Islam.
Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil.
Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk
menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.
Pertama-tama mungkin akan sukar bagi
kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan
cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal
itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah
berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.”
“Keluar berduaan, berkasih-kasihan
tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi
menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend,
materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan
lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi
sedikit menerimanya. Paham?” tanya Guru kepada murid-muridnya. “Paham Bu Guru”
“Baik permainan kedua,” Ibu Guru
melanjutkan. “Bu Guru ada Qur’an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet.
Quran itu “dijaga” sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang
anak-anak berdiri di luar karpet.
Permainannya adalah, bagaimana
caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa
memijak karpet?” Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan
tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.
Akhirnya Sang Guru memberikan jalan
keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur’an ditukarnya dengan buku filsafat
materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.
“Murid-murid, begitulah ummat Islam
dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan
terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang
biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan
menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar.
Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi yang kuat.
Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu.
Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan
dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…”
“Begitulah musuh-musuh Islam
menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia
akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian
dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah
meninggalkan Syari’at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka
inginkan.”
“Kenapa mereka tidak berani
terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?” tanya mereka. Sesungguhnya dahulu
mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan
lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang
perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang
serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak.
Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo’a dahulu sebelum
pulang…”
Matahari bersinar terik tatkala
anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran
masing-masing di kepalanya.
***
Ini semua adalah fenomena Ghazwu
lFikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam.
Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya:
“Mereka hendak memadamkan cahaya
Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan
cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu.”(QS. At Taubah :32).
Musuh-musuh Islam berupaya dengan
kata-kata yang membius ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya
generasi muda Muslim. Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit
melalui mas media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show,
hingga tak terasa.
Begitulah sikap musuh-musuh Islam.
Lalu, bagaimana sikap kita…?
-Note From Brother Asep Juju-
(anna/muslimazone.com)
- See more at:
http://www.arrahmah.com/read/2012/07/15/21646-beginilah-mereka-menghancurkan-kita-lalu-bagaimana-sikap-kita.html#sthash.zGAFwjEq.dpuf
Rabu, 15 Mei 2013
Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW
Berdasarkan
sejarah hidup baginda Rasulullah, disebutkan bahwa beliau hanya dua
kali menderita sakit, yang pertama setelah menerima wahyu di Gua Hira.
Penerimaan wahyu tersebut mendadak membuat Rasulullah demam karena
mengalami ketakutan. Sedang sakit kedua yang dialami Rasulullah yaitu
pada saat menjelang beliau meninggal. Fakta tersebut membuktikan bahwa
Rasulullah memiliki ketahanan fisik yang luar biasa. Sementara kondisi
alam di Jazirah Arab ketika itu sangat keras, tandus, panas di siang
hari dan dingin di malam hari.
Sebagian dari kita pasti sudah sering
mendengar istilah pola hidup sehat. Dalam ajaran Islam pola hidup sehat
juga sudah dikenalkan oleh Rasulullah Muhamad Saw. Ajaran pola hidup
yang sehat mencerminkan pribadi yang kuat. Masalah kesehatan juga
tertera dalam kitab suci Al-Qur’an yaitu ”Hai manusia, sesungguhnya
telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat
bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus: 57).
Ada dua pola hidup sehat yang menonjol
dan relevan dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat yakni kesehatan
individu dan masalah pengaturan gizi kesehatan. Dan berikut adalah
beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh Rasulullah:
1. Makan secukupnya
Telah termaktub dalam surat cintaNya QS. Thaha ayat 81: Artinya:
“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu,
dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku
menimpamu. dan Barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, Maka Sesungguhnya
binasalah ia.”
Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa
janganlah kita berlebihan dalam makan karena akan berdampak buruk bagi
kesehatan kita. Berbagai penyakit dapat muncul kalau kita sembarangan
dan tidak mengatur pola makan kita dengan baik.
Makan secukupnya sesuai dengan kadar
kemampuan lambung kita untuk menampungnya dan memprosesnya menjadi
energi, juga tak boleh makan terlampau sedikit karena kita akan cepat
kehabisan energi dan akhirnya lemas saat beraktivitas. Dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasul menyatakan bahwa
hendaknya manusia hendaknya menjaga keseimbangan tubuhnya, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.
Sebagaimana Sabda Rasul: “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”.
2. Tidur yang cukup
Setelah seharian beraktivitas, tubuh
kita perlu beristirahat. Tidur yang cukup untuk ukuran orang dewasa
adalah sekitar 6-8 jam. Tidur cukup sangat penting untuk menjaga
kesehatan tubuh kita, apalagi untuk kita yang berstatus sebagai pekerja,
tidur cukup dapat meningkatkan daya konsentrasi saat bekerja. Kalau
tubuh kita kekurangan tidur, maka kita akan sulit untuk berkonsentrasi,
tubuh kita terasa lemas, dan sulit untuk berpikir jernih. Rasulullah
membiasakan dirinya tidur segera selesai menunaikan shalat Isya dan
bangun lebih cepat di sepertiga malam terakhir (dini hari) untuk
melaksanakan shalat malam hingga menjelang masuk azan Subuh.
3. Berolahraga
Dengan berolahraga, maka peredaran
kita akan menjadi lancar, pembakaran kalori menjadi energi bisa menjadi
optimal. Banyak berolahraga dapat menjauhkan kita dari berbagai macam
penyakit, karena itu kita tak boleh malas dalam berolahraga. Minimal
satu kali satu minggu, untuk menyeimbangkan gerak otot dan memperlancar
asupan oksigen ke dalam otak sehingga meningkatkan daya
konsentrasi. Rasulullah biasa berjalan kaki ke bukik-bukit dan terus
berlatih meningkatkan keterampilan berkuda dan memanahnya. Dan
Rasulullah menyuruh umatnya membiasakan berolahraga semenjak kanak-kanak
sebagaimana sabdanya ,
“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (Riwayat Sahih Bukhari/Muslim)
4. Bangun pagi atau subuh
Ketika fajar menjelang, atau ketika
subuh. Udara masih bersih dari polusi, sehingga sangat bagus untuk
kesehatan paru-paru. Bangunlah lebih pagi untuk mendapatkan asupan udara
bersih bagi paru-paru kita. Dengan bangun lebih pagi, kita juga bisa
merencanakan apa yang akan kita lakukan secara lebih cermat dan tak
terburu-buru. Agar bisa bangun lebih pagi, maka kita pun harus bisa
tidur lebih awal.
5. Puasa Senin-Kamis
Selain berpahala, dengan berpuasa di
hari Senin dan Kamis memberikan waktu bagi lambung kita untuk
beristirahat. Bayangkan, setiap hari lambung kita disuruh bekerja keras
untuk mencerna makanan setiap pagi, siang dan malam. Saat berpuasa,
lambung kita akan beristirahat dan memproses makanan yang belum tercerna
sebelumnya, juga dapat menyaring racun yang mungkin tersimpan dalam
tubuh kita karena proses pencernaan makanan yang kurang sempurna.
6. Menjaga Kebersihan
Satu hal lagi yang tak kalah
pentingnya dalam gaya hidup sehat adalah menjaga kebersihan. Tempat yang
kotor rentan menyebabkan penyakit, maka dari itu Islam sangat
menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri, tempat tinggal, dan juga
pakaian. Berwudhu minimal 5x sehari, bershiwak sebelum shalat 5 waktu ,
serta mandi hadats besar / junub akan menjadikan umat Islam selalu
menjaga kebersihan dirinya.
Bahkan Rasulullah sendiri juga
mengatakan bahwa kebersihan itu merupakan sebagian daripada iman. Maka,
dengan menjaga kebersihan juga akan berdampak positif bagi kesehatan
kita.
7. Mengkonsumsi kurma dan madu
Pada aspek pengendalian gizi,
Rasulullah selalu menjaga makanan yang dikonsumsinya. Dalam hidupnya
Rasulullah kerap mengonsumsi kurma baik kurma kering maupun kurma basah.
Anjuran mengonsumsi kurma beberapa kali disebutkan dalam Al-Quran,
seperti pada Surat Ar-Ra’du: 4, “Dan di bumi ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman
dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air
yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagian yang
lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir”
Semasa hidup Rasulullah senantiasa
peduli pada kesehatan, baik kesehatan pribadinya maupun kesehatan
umatnya. Ajarannya beliau pada aspek kesehatan lebih banyak menitik
beratkan pada pola pencegahan daripada pengobatan. Gaya hidup sehat
Rasulullah lebih mengacu pada pengendalian gizi makanan. Makanan
Rasulullah terseleksi secara disiplin dan ketat, baik dari tingkat
kehalalannya maupun kebaikannya. Ukuran kehalalan dinilai dari cara
mendapatkanya secara halal (legal) dan berkaitan dengan urusan akhirat.
Sedangkan kebaikan (thayyib) berkaitan dengan kandungan gizi pada
makanan untuk dikonsumsi. Makanan yang kerap dikonsumsi Rasul selain
kurma adalah madu untuk membersihkan pencernaan. Sebagaimana hadits
beliau, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yakni madu dan Al Quran” (HR Ibnu Majah dan Hakim).
Misteri Matematika Dalam Kehidupan
Pernahkah Anda berpikir bahwa:
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?
Hikmahnya adalah :
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH
1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +
2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH atau sebaliknya mengatakan SALAH
terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x - = -
- x + = -
3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu
tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
- x - = +
Pelajaran matematika yang terkesan sederhana itu ternyata mengandung sarat makna kebenaran, yang bisa kita ambil
sebagai pelajaran hidup.
Semoga Bermanfaat.
Detik - Detik Kepergian Rasulullah SAW
Bismillahirrahmaanirrahiim
Pagi itu Rasululloh dengan suara terbata-bata berkutbah, " Wahai umat ku. kita semua dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih_Nya, maka taat dan bertaqwala kepada_Nya. Ku wariskan dua perkara kepada kalian, Al Qur'an dan Sunnahku. Siapa yang mencintai Sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga bersama-sama aku"
Kutbah singkat itu di akhiri dengan pandangan mata rasululloh yang tenang dan penuh minat menatap satu persatu sahabatnya. Abu bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang. Ali menundukkan kepala.
Isyarat telah datang, saatnya telah tiba, " Rasululloh akan meninggalkan kita semua" keluh hati sahabat. Manusia tercinta itu, hampi selesai tunaikan tugasnya. Tanda-tanda itu makin kuat. Ali dengan cekatan memeluk rasululloh yang lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah rasululloh masih tertutup. Di dalamnya rasul terbaring lemah dengan kening berkeringat membasahi pelepah kurma alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar salam, "bolehkah saya masuk?'
tanyanya.
Fatimah tak mengijinkan masuk. "Maafkan ayahku sedang demam."
Ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya, "siapakah itu wahai anakku" "Tak taulah ayahku, sepertinya baru kali ini aku melihatnya" tutur Fatimah lembut.
Rasul menatap putrinya dengan pandangan yang mengetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah putrinya hendak di kenangnya.
" Ketahuilah. Dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah malaikul maut" kata rasululloh. Fatimahpun menahan ledakan tangisnya.
Ketika malaikat maut datang mendekat, rasul menanyakan kenapa jibril tidak menyertainya. Kemudian di panggilah jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah" tanya rasul dengan suara yang teramat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka. para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Ternyata itu tidak membuat rasul lega. Matanya masih penuh gambaran kecemasan.
" Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya jibril.
" Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
" Jangan khawatir ya rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepada ku, Ku haramkan surga bagi siapa saja, kecuali umat muhammad telah berada di dalamnya" kata jibril.
Detik-detik semakin dekat. Saatnya Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh rasululloh di tarik. Nampak sekujur tubuh rasul bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini" rasululloh mengaduh lirih. Fatimah terpejam. Ali yang berada di sampingnya menunduk semakin dalam. Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya rasululloh pada malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah di renggut ajal," kata Jibril. Kemudian terdengar rasul memekik karena sakit yang tak tertahankan. "Ya Allah, dasyat nian maut ini, timpahkan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku".
Badan rasul mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya, " Uushikum bis shalati, wa maa malakat aymanukum. Peliharalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantara kamu"
Di luar pintu tangispun mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya. Dan Ali kembali mendekatkan telinga di bibir rasul yang mulai kebiruan, " Ummatii..., ummatii...., ummatii...,"
Berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi."
Wallahu a'lam
Tanda-Tanda Hati Mati
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
Sahabatku, inilah diantara tanda-tanda hati yang mati
1."Tarkush sholah" Berani meninggalkan sholat fardhu
2. "Adzdzanbu bil farhi" Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar (QS 7:3)
3. "Karhul Qur'an" Tidak mau membaca bahkan menjauh dengan ayat-ayat Alqur'an
4. "Hubbul ma'asyi" Terus menerus ma'siyat
5. "Asikhru" Sibuknya hanya mempergunjing dan buruk sangka, serta merasa dirinya selalu lebih suci
6. "Ghodbul ulamai" Sangat benci dengan nasehat baik dan ulama
7, "Qolbul hajari" Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan dan akhirat
8. "Himmatuhul bathni" Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya
10. "Anaaniyyun" tidak mau tau, "cuek" atau masa bodoh keadaan orang lain, saudara bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita
11. "Al intiqoom" Pendendam hebat
12. "Albukhlu" sangat pelit
13, "Ghodhbaanun" cepat marah karena keangkuhan dan dengki.
Selasa, 14 Mei 2013
Senin, 13 Mei 2013
Khasiat Luar Biasa Habbatussauda (Jinten hitam) Dalam Hadits dan Ilmu Medis
Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan
hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian mengkonsumsi
Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit,
kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”
Imam Bukhori juga meriwayatkan
hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda;
” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini
merupakan obat bagi setiap penyakit, kecuali saam. Aku bertanya, “Apakah saam
itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”
Dalam riwayat Muslim:
“Tidak ada suatu penyakit, kecuali
penyembuhannya ada didalam Habbatus Sauda.”
Nabi SAW mengabarkan bahwa Habbatus
Sauda berkhasiat menyembuhkan setiap penyakit. Kata syifa’ (kesembuhan) dalam
seluruh hadist disebut tanpa dima’rifahkan dengan alif dan lam. Semuanya dalam
struktur positif, sehingga dengan demikian kata tersebut bersifat nakiroh
(indefinite, tidak spesifik) yang biasanya bermakna umum. Selanjutnya, kita
bisa mengatakan bahwa dalam Habbatus Sauda’ terdapat potensi penyembuhan
terhadap setiap penyakit.
Apakah Habbatus Sauda’ (Jinten
Hitam) itu?
Habatussauda merupakan tanaman semak
belukar yang tumbuh liar pada setiap musim di beberapa kawasan seperti di utara
Afrika, Asia dan Jazirah Arab.
Nama ilmiahnya adalah Nigella
sativa. Berbatang pendek, tingginya 50 cm. Tanaman ini masih satu famili dengan
Adas (Foeniculum capillaceum) dan Anise (Pimpinella anisum), sehingga terkadang
dikira salah satu jenis tumbuhan adas. Buahnya berbentuk mirip kapsul, yang di
dalamnya terdapat benih berwarna putih dengan bentuk segi empat. Warnanya cepat
sekali berubah menjadi hitam jika terkena udara.
Belakangan ini tidak kurang dari 150
penelitian yang dimuat di berbagai jurnal ilmiah semakin memperkuat bukti
tentang berbagai khasiat yang pernah disebutkan oleh orang-orang terdahulu
tentang tumbuhan ini. Penelitian ini kebanyakkan berasal dari Eropa, khususnya
Austria dan Jerman yang berada di barisan terdepan dari negara-negara yang
mempromosikan dihidupkannya kembali pengobatan herbal sebagai pengobatan
alternatif.
Cara Kerja Habbatus Sauda’ (Jinten
Hitam)
Habatussauda mengandung aneka
vitamin, mineral, protein nabati, juga asam lemak tak jenuh. Habbatussauda juga
mengandung asam lemak esensial yang penting bagi kesehatan kulit, rambut,
selaput lendir, pengendalian tekanan darah, produksi hormon dalam tubuh, dll.
Selain kandungan bahan-bahan alami
tersebut, habatussausa juga mengandung nigellon, yang termasuk dalam kategori
zat anti-oksidan alami, seperti vitamin C dan A. Habatussauda juga mengandung
glutathion yang memeilki peran fundamental dalam melindungi tubuh dari ancaman
radikal bebas. Sejumlah hasil penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini
menyatakan bahwa fungsi protektif Nigellon mampu melindungi tubuh dari berbagai
bahaya zat-zat asing.
Unsur-unsur kimiawi dalam Habbatus
Sauda’
100 gr Habbatus Sauda’ mengandung
zat-zat sebagai berikut:
1. 13,19 gr air 6. 6, 2 mg niasin
2. 9,17 gr protein 7. 3,6 gr fiber
3. 9, 12 gr lemak 8. 8,7 gr abu
4. 80,10 mg kalsium 9. 463 kalori
5. 20 mg vitamin A
2. 9,17 gr protein 7. 3,6 gr fiber
3. 9, 12 gr lemak 8. 8,7 gr abu
4. 80,10 mg kalsium 9. 463 kalori
5. 20 mg vitamin A
Penggunaan Habbatus Sauda (Jinten
Hitam)’
- Sebagai Sumber Energi. Habbatus Sauda diketahui membantu pemeliharaan temperatur alamiah tubuh.
- Melancarkan ASI. Habbatus Sauda’ membantu melancarkan ASI, termasuk sumber gizi yang penting buat ibu dan anak.
- Kekebalan (imunitas). Beberapa penelitian baru-baru ini membuktikan efek Habbatus Sauda dalam meningkatkan sistem kekebalan. Satu hal yang bisa memperjelas makna sabda Nabi, “menyembuhkan setiap penyakit”.
- Untuk anak. Habbatus Sauda’ juga mengandung asam arginin, yaitu salah satu zat asam yang penting dan sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak.
- Untuk Orang Tua. Habbatus Sauda’ merupakan makanan kesehatan yang penting dan bermanfaat bagi orang-orang tua, karena mengandung berbagai macam zat gizi.
Habbatus Sauda (Jinten Hitam)
Potensial untuk Obat ARV HIV/AIDS
Ekstrak heksan biji jinten hitam
(Nigella sativa Lor) potensial dikembangkan sebagai imunomodulator pada
penderita imunodefisiensi seperti pasien terinfeksi HIV-AIDS yang mengalami
penurunan jumlah sel CD4, kata Akrom M.Kes, dosen Fakultas Farmasi Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta.
“Ekstrak heksan biji jinten hitam
(EHBJH) dapat dikembangkan sebagai agen kemopreventif antikarsinogenesis
melalui mekanisme antioksidan sitoprotektif dan imunomodulator,” katanya dalam
ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
(UGM) Yogyakarta, Senin (4/2/2013).
Menurut dia, efek EHBJH dapat
meningkatkan limfosit CD4, CD8, kadar IFNgamma, dan hematoprotektor.
Keberhasilan biji jinten hitam meningkatkan jumlah sel CD4 dan CD8 serta
berdampak pada populasi sel CD4CD25Treg memberikan harapan pada pasien-pasien
HIV-AIDS yang menjalani terapi antiretroviral (ARV) sebagai terapi ajuvan.
“Meskipun baru skala penelitian
laboratorium melalui pemberian ekstrak heksan biji jinten hitam pada tikus,
diketahui timokuinon memiliki efek kemopreventif antikarsinogenesis pada tikus
bahkan mampu menurunkan 81-97 persen tingkat kematian, menghambat kerusakan
hepar dan ginjal serta meningkatkan jumlah lekosit dan hemoglobin,” katanya.
Ia mengatakan, ekstrak heksan biji
jinten juga mampu menurunkan 45-50 persen insidensi pembentukan nodul dan
menurunkan 70-90 persen pembentukan adenokarsinoma mamae tikus yang diinduksi
dimetilbenz(a)antracene.
Selain itu, aktivitas dan mekanisme
imunomodulator antihematoksik ekstrak heksan biji jinten hitam diketahui mampu
meningkatkan jumlah limfosit darah tepi, meningkatkan jumlah limfosit CD4Th,
CD8 dan CD4CD25treg, meningkatkan berat limpa dan jumlah limfosit serta
aktivitas limfosit dalam mensekresi IFNgamma.
Menurut dia biji jinten hitam secara
empirik sudah dipakai sebagai bahan jamu untuk pengobatan herbal yang mampu
mengobati berbagai kelainan di antaranya sebagai imunomodulator, antivirus,
antidiabetes mellitus, antikanker, antiasma, dan antiepilepsi.
“Kandungan timokuinon, nigelon, dan
asam lemak tak jenuh dalam biji jinten hitam merupakan kandungan yang diduga
bersifat antioksidatif, kemopreventif, dan imunomodulator,” kata Akrom.
Prof. Wadi’ah Shalih Bakr meraih
Doktor di bidang Biokimia dari Universitas di Inggris melalui disertasinya yang
berjudul “Klasifikasi dan efek Obat terhadap Enzim-enzim Idionukleotida
Kerongkongan pada Jaringan Payudara.
Di dalam disertasinya, ia mengupas
pengaruh ekstrak habbatus sauda’ terhadap enzim-enzim nukleotida dalam
jaringan.
Dalam disertasinya, dipaparkan
terlebih dahulu beberapa riset yang telah dilakukan sebelumnya mengenai
habbatus sauda’. Ia menyebutkan bahwa ada sejumlah laporan laboratorium yang
menyebutkan efek nyata ekstrak habbatus sauda’ terhadap pengobatan. Sebagai
contoh adalah ketika ekstrak habbatus sauda diberikan kepada tikus secara oral,
maka hal itu berperan melindungi organ hati dari keracunan yang ditimbulkan
oleh enzim D-Glukosa Amyn (El Dakhakhny and Madi, 1995).
Beberapa riset lain menguatkan bahwa
minyak habbatus sauda’ memiliki peran yang sangat efektif dan baik dalam
pengobatan sesak nafas (Gomaa et al, Chakravarty, 1993). Peneliti, Toppozada
dkk, menemukan bahwa minyak habbatussauda sangat berkhasiat sebagai anti
bakteri dan mikro organisme lain. Zat-zat aktif pada Habbatus Sauda’ juga
sukses digunakan untuk mengobati infeksi telinga dan nyeri-nyeri pada rahang
atas.
El-Kadi et al, 1990, membuktikan
bahwa salah satu khasiat habbatus sauda’ adalah pengaruhnya dalam memperbaiki
perbandingan sel-sel T pembantu terhadap sel-sel T penekan pada para penderita
kelemahan sistem kekebalan, dimana kondisi mereka membaik, jumlah sel-sel T
pembantu meningkat sedangkan jumlah sel-sel T penekan berkurang.
Berdasarkan uji kimiawi, terbukti
bahwa minyak habbatussauda mencegah terjadinya kanker kulit pada tikus
(El-Moufty, 1995).
Kreober 1993, menyatakan bahwa biji
dan minyak habbatus sauda mengandung efek diuretik (melancarkan pembuangan
urin). Tahir 1993, menemukan bahwa minyak atsiri Habbatus Sauda’ mengurangi
kontraksi pembuluh darah jantung, serta berperan mencegah terjadinya
ketegangan.
Minggu, 12 Mei 2013
Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad saw berasal dari kabilah Quraisy, tepatnya keturunan Hasyim. Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy.
Setelah menikah, Abdullah melakukan pepergian ke Syam. Ketika pulang dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan dikuburkan di kota itu juga.
Setelah beberapa bulan dari wafatnya sang ayah berlalu, Nabi pamungkas para nabi lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun 571 Masehi di Makkah, dan dengan kelahirannya itu, dunia menjadi terang-benderang. Sesuai dengan kebiasaan para bangsawan Makkah, ibundanya menyerahkan Muhammad kecil kepada Halimah Sa’diyah dari kabilah Bani Sa’d untuk disusui. Beliau tinggal di rumah Halimah selama empat tahun. Setelah itu, sang ibu mengambilnya kembali.
Dengan tujuan untuk berkunjung ke kerabat ayahnya di Madinah, sang ibunda membawanya pergi ke Madinah. Dalam perjalanan pulang ke Makkah, ibundanya wafat dan dikebumikan di Abwa`, sebuah daerah yang terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah ibunda beliau wafat, secara bergantian, kakek dan paman beliau, Abdul Muthalib dan Abu Thalib memelihara beliau. Pada usia dua puluh lima tahun, beliau menikah dengan Khadijah yang waktu itu sudah berusia empat puluh tahun. Beliau menjalani hidup bersamanya selama dua puluh lima tahun hingga ia wafat pada usia enam puluh lima tahun.
Pada usia empat puluh tahun, beliau diutus menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran yang seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia menamakan beliau sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena kemuliaan akhlaknya.
Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Bukti Kenabian Rasulullah saw
Secara global, kenabian seorang nabi dapat diketahui melalui tiga jalan:
1. Pengakuan sebagai nabi.
2. Kelayakan menjadi nabi.
3. Mukjizat.
Pengakuan Sebagai Nabi
Telah diketahui oleh setiap orang bahwa Rasulullah saw telah mengaku sebagai nabi di Makkah pada tahun 611 M., masa di mana syirik, penyembahan berhala dan api telah menguasai seluruh dunia. Hingga akhir usia, beliau selalu mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam, dan sangat banyak sekali di antara mereka yang mengikuti ajakan beliau itu.
Kelayakan Menjadi Nabi
Maksud asumsi di atas adalah seorang yang mengaku menjadi nabi harus memiliki akhlak dan seluruh etika yang terpuji, dari sisi kesempurnaan jiwa harus orang yang paling utama, tinggi dan sempurna, dan terbebaskan dari segala karakterisitik yang tidak terpuji. Semua itu telah dimiliki oleh Rasulullah saw. Musuh dan teman memuji beliau karena akhlaknya, memberitakan sifat-sifat sempurna dan kelakuan terpujinya dan membebaskannya dari setiap karakterisitik yang buruk.
Kesimpulannya, akhlak beliau yang mulia, tata krama beliau yang terpuji, perubahan dan revolusi yang beliau cetuskan di seanterao dunia, khususnya di Hijaz dan jazirah Arab, dan sabda-sabda beliau yang mulia berkenaan dengan tauhid, sifat-sifat Allah, hukum halal dan haram, serta nasihat-nasihat beliau telah membuktikan kelayakan beliau untuk menduduki kursi kenabian, dan setiap orang yang insaf tidak akan meragukan semua itu.
Mukjizat
Mukjizat dapat disimpulkan dalam lima hal:
1. Mukjizat akhlak.
2. Mukjizat ilmiah.
3. Mukjizat amaliah.
4. Mukjizat maknawiyah.
5. Mukjizat keturunan.
Setelah menikah, Abdullah melakukan pepergian ke Syam. Ketika pulang dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan dikuburkan di kota itu juga.
Setelah beberapa bulan dari wafatnya sang ayah berlalu, Nabi pamungkas para nabi lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun 571 Masehi di Makkah, dan dengan kelahirannya itu, dunia menjadi terang-benderang. Sesuai dengan kebiasaan para bangsawan Makkah, ibundanya menyerahkan Muhammad kecil kepada Halimah Sa’diyah dari kabilah Bani Sa’d untuk disusui. Beliau tinggal di rumah Halimah selama empat tahun. Setelah itu, sang ibu mengambilnya kembali.
Dengan tujuan untuk berkunjung ke kerabat ayahnya di Madinah, sang ibunda membawanya pergi ke Madinah. Dalam perjalanan pulang ke Makkah, ibundanya wafat dan dikebumikan di Abwa`, sebuah daerah yang terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah ibunda beliau wafat, secara bergantian, kakek dan paman beliau, Abdul Muthalib dan Abu Thalib memelihara beliau. Pada usia dua puluh lima tahun, beliau menikah dengan Khadijah yang waktu itu sudah berusia empat puluh tahun. Beliau menjalani hidup bersamanya selama dua puluh lima tahun hingga ia wafat pada usia enam puluh lima tahun.
Pada usia empat puluh tahun, beliau diutus menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran yang seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia menamakan beliau sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena kemuliaan akhlaknya.
Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Bukti Kenabian Rasulullah saw
Secara global, kenabian seorang nabi dapat diketahui melalui tiga jalan:
1. Pengakuan sebagai nabi.
2. Kelayakan menjadi nabi.
3. Mukjizat.
Pengakuan Sebagai Nabi
Telah diketahui oleh setiap orang bahwa Rasulullah saw telah mengaku sebagai nabi di Makkah pada tahun 611 M., masa di mana syirik, penyembahan berhala dan api telah menguasai seluruh dunia. Hingga akhir usia, beliau selalu mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam, dan sangat banyak sekali di antara mereka yang mengikuti ajakan beliau itu.
Kelayakan Menjadi Nabi
Maksud asumsi di atas adalah seorang yang mengaku menjadi nabi harus memiliki akhlak dan seluruh etika yang terpuji, dari sisi kesempurnaan jiwa harus orang yang paling utama, tinggi dan sempurna, dan terbebaskan dari segala karakterisitik yang tidak terpuji. Semua itu telah dimiliki oleh Rasulullah saw. Musuh dan teman memuji beliau karena akhlaknya, memberitakan sifat-sifat sempurna dan kelakuan terpujinya dan membebaskannya dari setiap karakterisitik yang buruk.
Kesimpulannya, akhlak beliau yang mulia, tata krama beliau yang terpuji, perubahan dan revolusi yang beliau cetuskan di seanterao dunia, khususnya di Hijaz dan jazirah Arab, dan sabda-sabda beliau yang mulia berkenaan dengan tauhid, sifat-sifat Allah, hukum halal dan haram, serta nasihat-nasihat beliau telah membuktikan kelayakan beliau untuk menduduki kursi kenabian, dan setiap orang yang insaf tidak akan meragukan semua itu.
Mukjizat
Mukjizat dapat disimpulkan dalam lima hal:
1. Mukjizat akhlak.
2. Mukjizat ilmiah.
3. Mukjizat amaliah.
4. Mukjizat maknawiyah.
5. Mukjizat keturunan.
Biografi Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang. Mari kita simak biografi dan kisah hidup Yusuf Mansur dari masa susah beliau.
Biografi Yusuf Mansur dari Biografi Web
Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.
Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.
Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.
Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Givingdan Keluarga.
Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008.
Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.
Ustadz Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga orang anak.
Facebook Fan Page :
http://www.facebook.com/pages/Tanggerang/Yusuf-Mansur-Network/109056501839?v=wall
Referensi:
http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/y/yusuf_Mansur/
http://www.wisatahati.com/
Biodata Ustat KH Muhammad Arifin Ilham
KH Muhammad Arifin Ilham atau di kenal sebagai uztadz Arifin Ilham
lahir di Banjarmasin, 8 Juni 1969, Arifin Ilham adalah anak kedua dari
lima bersaudara, dan dia satu-satunya anak lelaki. Ayah Arifin masih
keturunan ketujuh Syeh Al-Banjar, ulama besar di Kalimantan, sementara
ibunya, Hj. Nurhayati, kelahiran Haruyan, Barabay, Kabupaten Hulu Sungai
Tengah. Setahun setelah menikah, pasangan ini melahirkan putri pertama
mereka tahun 1967. Karena anak pertama mereka perempuan, betapa
bahagianya mereka ketika anak keduanya adalah laki-laki.
Nurhayati mengatakan bahwa saat
hamil anak keduanya itu, ia merasa biasa-biasa saja, tidak ada
tanda-tanda khusus. Hanya, berbeda dengan keempat putrinya, saat dalam
kandungan, bayi yang satu ini sangat aktif. Tendangan kakinya pun sangat
kuat, sehingga sang ibu acapkali meringis menahan rasa sakit.
Bayi yang lahir tanggal 8 Juni
1969 itu kemudian diberi nama Muhammad Arifin Ilham. Berbeda dengan
keempat saudaranya yang lain, yang saat lahir berat mereka rata-rata 3
kilogram lebih, bayi yang satu ini beratnya 4,3 kilogram dengan panjang
50 sentimeter. “Anehnya, bayi itu sejak lahir sudah bergigi, yaitu di
rahang bagian atasnya,” kenang Nurhayati.
Bayi itu selanjutnya tumbuh
sehat. Usia setahun sudah bisa berjalan dan tak lama setelah itu ia
mulai bisa berbicara. Setelah Siti Hajar, satu demi satu adik Arifin pun
lahir. Yaitu, Qomariah yang lahir tanggal 17 Mei 1972 dan si bungsu
Fitriani yang lahir tanggal 24 Oktober 1973.
Saat berusia lima tahun, Arifin
dimasukkan oleh ibunya ke TK Aisyiah dan setelah itu langsung ke SD
Muhammadiyah tidak jauh dari rumahnya di Banjarmasin. Arifin mengaku,
saat masih di SD itu ia tergolong pemalas dan bodoh. “Kata orang
Banjarmasin, Arifin itu babal. Arifin baru bisa baca-tulis huruf Latin
setelah kelas 3,” kenang Arifin yang setiap kali berbicara tentang
dirinya selalu menyebut namanya sendiri.
Di SD Muhammadiyah ini Arifin
hanya sampai kelas 3, karena berkelahi melawan teman sekelasnya.
Masalahnya, dia tidak rela ada salah seorang temannya yang berbadan
kecil diganggu oleh teman sekelasnya yang berbadan cukup besar. Arifin
kalah berkelahi karena lawannya jagoan karate. Wajahnya babak belur dan
bibirnya sobek. Agar tidak berkelahi lagi, oleh ayahnya Arifin kemudian
dipindahkan ke SD Rajawali.
Rumah tempat tinggal orang tua
Arifin terletak di Simpang Kertak Baru RT 7/RW 9, kota Banjarmasin,
tepat di sebelah rumah neneknya, ibu dari ibunda Arifin. Sebagai pegawai
Bank BNI 46, ayahnya sering kali bertugas ke luar kota Banjarmasin,
kadang-kadang sampai dua-tiga bulan. Ayah Arifin mengakui bahwa ia tidak
banyak berperan mendidik kelima anaknya, sehingga akhirnya yang banyak
berperan mendidik Arifin adalah istri dan ibu mertuanya. Arifin
mengungkapkan bahwa cara mendidik kedua orang tua itu keras sekali.
“Baik Mama maupun Nenek kalau menghukum sukanya mencubit atau memukul.
Dua-duanya turunan, kalau nyubit maupun memukul keras dan sakit sekali,”
canda ustad muda itu.
pria kelahiran Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, 8 Juni 1969, ini termasuk seorang penyayang
binatang. Di rumah ibu angkatnya di Jakarta, ia banyak memelihara
binatamg, antara lain burung hantu, kera, dan ayam kate.
Rahasia Sukses Ippho Santosa
Beliau lahir pada 30 Desember 1977 di Pekanbaru, dari orangtua yang berasal dari Jawa dan Sumatera.
Setelah berkarier di dalam dan luar negeri, kemudian ia berbisnis dan
menulis belasan buku, yang telah tersebar sampai ke Hongkong, Korea
Selatan, Jepang, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Australia, Jerman, Perancis,
Belanda, dan Amerika.
Buku-buku terbaiknya adalah:
- 7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah Nasib Berubah Dalam 99 Hari Dengan Otak Kanan (buku terlaris dan seminar terbesar 2010-2011 se-Indonesia)
- Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.
- 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?
- 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!
- Marketing is Bullshit… Meledakkan Profit dengan Otak Kanan. (Selain di Gramedia, buku-bukunya dapat dipesan di 081-777-8090. Hendaknya semua dibaca seperti urutan tertera di atas.)
Kini publik mengenalnya sebagai:
- Pakar otak kanan.
- Penulis mega-bestseller (masuk MURI).
- Pembicara seminar di Asia.
- Pendiri 60-an cabang TK Khalifah se-Indonesia.
Perusahaan, komunitas, atau EO yang ingin mengundangnya memberikan seminar dan pelatihan, maka investasinya adalah:
- Rp 20 – 25 juta (durasi 3 jam).
- di luar biaya transportasi dan akomodasi
Jadwal seminarnya dapat dilihat di:
Senin, 06 Mei 2013
Makan Dan Minumlah Dengan Tangan Kanan
Dari Abdullah bin ‘Umar radhiallahu anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika dia minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” [HR. Muslim no. 3764]
Dari ‘Umar bin Abi Salamah radhiallahu anhu dia berkata: Dulu aku adalah anak kecil yang berada di bawah pengasuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika makan, tanganku berpindah-pindah kesana kemari di atas piring. Maka beliau bersabda kepadaku:
يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
“Wahai nak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang ada di dekatmu.” [HR. Al-Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022]
Salamah bin Al-Akwa’ radhiallahu anhu dia berkata:
أَنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِمَالِهِ فَقَالَ كُلْ بِيَمِينِكَ قَالَ لَا أَسْتَطِيعُ قَالَ لَا اسْتَطَعْتَ مَا مَنَعَهُ إِلَّا الْكِبْرُ قَالَ فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ
“Ada seorang laki-laki yang makan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tangan kirinya. Maka Rasulullah bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu!” Dia menjawab, “Aku tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa?” -padahal tidak ada yang mencegah dia makan dengan tangan kanan kecuali karena sombong-. Setelah itu tangannya tidak bisa dia angkat sampai ke mulutnya.” [HR. Muslim no. 2021]
Fawaid Hadits :
Dalil-dalil di atas tegas menunjukkan haramnya makan dengan tangan kiri dari beberapa sisi:
1. Perintah untuk makan dengan tangan kanan, dan hukum asal perintah adalah wajib. Bahkan dalam hadits riwayat Ahmad no. 16756 disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada seorang wanita:
لَا تَأْكُلِي بِشِمَالِكِ وَقَدْ جَعَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَكِ يَمِينًا
“Janganlah kamu makan dengan tangan kirimu, padahal Allah Tabaraka wa Ta’ala telah menciptakan tangan kanan untukmu.” [Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Jilbab Al-Mar`ah Al-Muslimah no. 71]
2. Makan dengan tangan kiri menyerupai setan, dan sudah dimaklumi seorang muslim diharamkan untuk menyerupai orang kafir, apalagi setan.
3. Nabi shallallahu alaihi wasallam mendoakan kejelekan kepada orang yang makan dengan tangan kirinya. Seandainya hukumnya bukan haram, tidak mungkin beliau shallallahu alaihi wasallam mendoakan kejelekan atasnya.
Sumber : http://al-atsariyyah.com/haramnya-makan-dengan-tangan-kiri.html
Jumat, 03 Mei 2013
Kisah-Kisah Keajaiban Sedekah dalam Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Sedekah bisa menjadi obat bagi penyakit Anda! Rasulullah bersabda :
دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi)
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَ مَالِهِ
وَ نَفْسِهِ وَ وَلَدِهِ وَ جَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ
وَالصَّدَقَةُ وَاْلأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Ujian yang menimpa seseorang pada
keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa,
shalat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah kisah-kisah nyata yang akan
membuat semua orang beriman terpana. Betapa sedekah memiliki keajaiban
tiada tara. Namun, mengapa masih banyak orang yang tidak gemar
melakukannya?
Baca dulu kisahnya, dan semoga akan segera tergugah jiwa Anda. Bagi saudaraku yang masih terbaring sakit, walaupun Anda mungkin masih menjalani pengobatan medis, tak mengapa, tetaplah bersedekah. Dengan keikhlasan niat dan kemantapan iman, sedekah yang Anda keluarkan itu insya’ Allah akan mempercepat kesembuhan Anda. Simak baik-baik kumpulan kisah nyata di bawah ini!
Baca dulu kisahnya, dan semoga akan segera tergugah jiwa Anda. Bagi saudaraku yang masih terbaring sakit, walaupun Anda mungkin masih menjalani pengobatan medis, tak mengapa, tetaplah bersedekah. Dengan keikhlasan niat dan kemantapan iman, sedekah yang Anda keluarkan itu insya’ Allah akan mempercepat kesembuhan Anda. Simak baik-baik kumpulan kisah nyata di bawah ini!
Bisul di Wajahnya Sirna
Disebutkan di dalam kitab Shahihut Targhib wat Tarhib 964 M, dari Imam Baihaqi v, bahwa ia berkata, “Ada kisah Syaikh Hakim Abi ‘Abdillah v, bahwa ia memiliki bisul di wajah dan telah diobati dengan berbagai macam obat, tapi tak kunjung sembuh juga. Sudah hampir satu tahun lamanya bisul tersebut menghinggapi wajahnya. Kemudian ia meminta kepada Ustadz Imam Abu ‘Utsman Ash-Shobuni untuk mendoakannya di majelis beliau pada hari Jumat. Beliau pun mendoakannya dan diamini oleh banyak orang.
Pada hari Jumat berikutnya ada seorang wanita yang menyampaikan selembar surat yang mengatakan bahwa sesampainya di rumah, ia kemudian bersungguh-sungguh dalam mendoakan Hakim Abu ‘Abdillah pada malam harinya. Lalu dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah n yang seakan-akan bersabda kepadanya, “Katakan kepada Abu ‘Abdillah agar melapangkan air bagi kaum muslimin.” Kemudian aku membawa surat tersebut kepada Hakim. Lalu Hakim memerintahkan agar membuat galian di depan pintu rumahnya. Setelah galian tersebut selesai dikerjakan, beliau memerintahkan agar memenuhi galian tersebut dengan air dan kerikil. Orang-orang pun mulai mengambil air tersebut untuk minum. Tidak sampai satu pekan, tanda-tanda kesembuhan telah nampak pada Abu ‘Abdillah. Maka wajahnya telah kembali tampan seperti sedia kala. Setelah peristiwa itu beliau masih hidup selama beberapa tahun.[1]
Disebutkan di dalam kitab Shahihut Targhib wat Tarhib 964 M, dari Imam Baihaqi v, bahwa ia berkata, “Ada kisah Syaikh Hakim Abi ‘Abdillah v, bahwa ia memiliki bisul di wajah dan telah diobati dengan berbagai macam obat, tapi tak kunjung sembuh juga. Sudah hampir satu tahun lamanya bisul tersebut menghinggapi wajahnya. Kemudian ia meminta kepada Ustadz Imam Abu ‘Utsman Ash-Shobuni untuk mendoakannya di majelis beliau pada hari Jumat. Beliau pun mendoakannya dan diamini oleh banyak orang.
Pada hari Jumat berikutnya ada seorang wanita yang menyampaikan selembar surat yang mengatakan bahwa sesampainya di rumah, ia kemudian bersungguh-sungguh dalam mendoakan Hakim Abu ‘Abdillah pada malam harinya. Lalu dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah n yang seakan-akan bersabda kepadanya, “Katakan kepada Abu ‘Abdillah agar melapangkan air bagi kaum muslimin.” Kemudian aku membawa surat tersebut kepada Hakim. Lalu Hakim memerintahkan agar membuat galian di depan pintu rumahnya. Setelah galian tersebut selesai dikerjakan, beliau memerintahkan agar memenuhi galian tersebut dengan air dan kerikil. Orang-orang pun mulai mengambil air tersebut untuk minum. Tidak sampai satu pekan, tanda-tanda kesembuhan telah nampak pada Abu ‘Abdillah. Maka wajahnya telah kembali tampan seperti sedia kala. Setelah peristiwa itu beliau masih hidup selama beberapa tahun.[1]
Galilah Sumur, dan Sakitmu Akan Sembuh
Di dalam Siyar A’lamin Nubala’ 8/407 disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada ‘Abdullah bin Mubarak v tentang luka bernanah (bisul) yang keluar dari lututnya sejak tujuh tahun yang lalu. Ia telah mengobatinya dengan berbagai macam obat dan banyak bertanya kepada para dokter, tetapi belum sembuh juga. Maka beliau pun menjawab, “Pulanglah, lalu galilah sumur di tempat orang-orang yang membutuhkan air. Sesungguhnya aku berharap akan keluar mata air di sana, dan darahmu akan berhenti.” Lelaki itu pun melaksanakan perintah Ibnul Mubarok, maka ia pun sembuh.[2]
Di dalam Siyar A’lamin Nubala’ 8/407 disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada ‘Abdullah bin Mubarak v tentang luka bernanah (bisul) yang keluar dari lututnya sejak tujuh tahun yang lalu. Ia telah mengobatinya dengan berbagai macam obat dan banyak bertanya kepada para dokter, tetapi belum sembuh juga. Maka beliau pun menjawab, “Pulanglah, lalu galilah sumur di tempat orang-orang yang membutuhkan air. Sesungguhnya aku berharap akan keluar mata air di sana, dan darahmu akan berhenti.” Lelaki itu pun melaksanakan perintah Ibnul Mubarok, maka ia pun sembuh.[2]
Penyakit Kanker Sembuh Dengan Sedekah
Disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang mengidap penyakit kanker. Ia sudah berkeliling dunia untuk mencari obat, namun ia belum mendapatkannya. Maka, ia pun bersedekah kepada ibu anak yatim, sehingga Allah memberikan kesembuhan kepadanya.[3]
Disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang mengidap penyakit kanker. Ia sudah berkeliling dunia untuk mencari obat, namun ia belum mendapatkannya. Maka, ia pun bersedekah kepada ibu anak yatim, sehingga Allah memberikan kesembuhan kepadanya.[3]
Sembuh Karena Berinfak kepada Anak Yatim
Ada seorang wanita yang tinggal di Arab Saudi bercerita, “Aku menderita penyakit kanker beberapa tahun, dan aku yakin maut telah mendekat. Aku menginfakkan penghasilanku dari menjadi tukang bordir kepada anak-anak yatim. Setiap harta yang aku infakkan kepada mereka, maka Allah membalasku dengan berlipat ganda, dan akhirnya Dia memberikan kesembuhan dari penyakitku, karena disebabkan infakku kepada anak-anak yatim.”[4]
Ada seorang wanita yang tinggal di Arab Saudi bercerita, “Aku menderita penyakit kanker beberapa tahun, dan aku yakin maut telah mendekat. Aku menginfakkan penghasilanku dari menjadi tukang bordir kepada anak-anak yatim. Setiap harta yang aku infakkan kepada mereka, maka Allah membalasku dengan berlipat ganda, dan akhirnya Dia memberikan kesembuhan dari penyakitku, karena disebabkan infakku kepada anak-anak yatim.”[4]
Wanita Mandul Itu Bisa Hamil
Ada seorang wanita yang mendapat cobaan dengan kemandulan, ia tak dikaruniai anak. Para dokter telah berputus asa dari kemungkinan ia bisa hamil, dan bahwa penyakit itu memang tidak ada obatnya. Maka, Allah Ta’ala memberikan taufik kepadanya agar ia bersedekah kepada seorang wanita fakir. Sesudah ia bersedekah kepada wanita itu, ia meminta kepadanya agar mendoakan dirinya dikaruniai anak shalih. Setelah berlalu tiga bulan, wanita itu pun mengandung dua anak kembar!![5]
Ada seorang wanita yang mendapat cobaan dengan kemandulan, ia tak dikaruniai anak. Para dokter telah berputus asa dari kemungkinan ia bisa hamil, dan bahwa penyakit itu memang tidak ada obatnya. Maka, Allah Ta’ala memberikan taufik kepadanya agar ia bersedekah kepada seorang wanita fakir. Sesudah ia bersedekah kepada wanita itu, ia meminta kepadanya agar mendoakan dirinya dikaruniai anak shalih. Setelah berlalu tiga bulan, wanita itu pun mengandung dua anak kembar!![5]
Penglihatannya Kembali Normal Seperti Sedia Kala
Seorang anak kecil bermain bersama saudaranya, tangannya membawa pisau. Tiba-tiba saja, ia memukulkan pisau tersebut ke mata saudarinya. Dengan cepat saudarinya tersebut dilarikan ke rumah sakit. Kemudian ia dipindahkan ke Riyadh. Setelah diperiksa dan dirongent, tim dokter memutuskan bahwa harapan kornea matanya bisa kembali normal amat tipis, sehingga sangat mustahil ia bisa melihat kembali seperti sedia kala.
Suatu hari sang ibu yang menemani anak perempuannya (yang sedang sakit) tersebut teringat tentang keutamaan sedekah. Maka, ia meminta kepada suaminya agar membawakan batangan emas yang dimilikinya, di mana ia tidak memiliki kekayaan selain barang tersebut. Ia ingin mensedekahkannya, meski sebenarnya secara materi ia juga kekurangan. Ia berdoa kepada Allah seraya berucap, “Wahai Robbku, Engkau tahu bahwa aku tidak memiliki harta selain barang itu, maka jadikanlah sedekahku ini sebagai sarana kesembuhan anak putriku ini.”
Keesokan harinya dokter datang untuk kembali memeriksa anak tersebut, ternyata perkataan dokter tetap seperti kemarin, anaknya tidak ada harapan sembuh. Beberapa hari kemudian, datang dokter lain dan memeriksanya, ia berpikir dan memperhatikan dengan cermat. Tiba-tiba saja, dokter itu menginstruksikan untuk mengadakan operasi. Ternyata operasi itu berhasil, semata-mata karena karunia Allah. Al-hamdulillah, akhirnya sang anak perempuan itu bisa kembali ke rumahnya dengan selamat, tanpa ada sedikit pun bekas luka di wajahnya, dan penglihatannya kembali normal seperti sedia kala.[6]
Seorang anak kecil bermain bersama saudaranya, tangannya membawa pisau. Tiba-tiba saja, ia memukulkan pisau tersebut ke mata saudarinya. Dengan cepat saudarinya tersebut dilarikan ke rumah sakit. Kemudian ia dipindahkan ke Riyadh. Setelah diperiksa dan dirongent, tim dokter memutuskan bahwa harapan kornea matanya bisa kembali normal amat tipis, sehingga sangat mustahil ia bisa melihat kembali seperti sedia kala.
Suatu hari sang ibu yang menemani anak perempuannya (yang sedang sakit) tersebut teringat tentang keutamaan sedekah. Maka, ia meminta kepada suaminya agar membawakan batangan emas yang dimilikinya, di mana ia tidak memiliki kekayaan selain barang tersebut. Ia ingin mensedekahkannya, meski sebenarnya secara materi ia juga kekurangan. Ia berdoa kepada Allah seraya berucap, “Wahai Robbku, Engkau tahu bahwa aku tidak memiliki harta selain barang itu, maka jadikanlah sedekahku ini sebagai sarana kesembuhan anak putriku ini.”
Keesokan harinya dokter datang untuk kembali memeriksa anak tersebut, ternyata perkataan dokter tetap seperti kemarin, anaknya tidak ada harapan sembuh. Beberapa hari kemudian, datang dokter lain dan memeriksanya, ia berpikir dan memperhatikan dengan cermat. Tiba-tiba saja, dokter itu menginstruksikan untuk mengadakan operasi. Ternyata operasi itu berhasil, semata-mata karena karunia Allah. Al-hamdulillah, akhirnya sang anak perempuan itu bisa kembali ke rumahnya dengan selamat, tanpa ada sedikit pun bekas luka di wajahnya, dan penglihatannya kembali normal seperti sedia kala.[6]