Minggu, 19 Oktober 2014

Selasa, 14 Oktober 2014

Anak Yang Bersungguh - Sungguh Untuk Shalat


Di sebuah rumah sakit di Arab Saudi,seorang Dokter Spesialist yang telah bertugas dari tahun 1985 - 2010 mengambil foto ini..
Hatiku begitu terguncang melihat pemandangan ini dan aku pun memfotonya : katanya..
Saat itu bulan Ramadhan ,seorang anak laki-laki usia 9 tahun dengan seluruh alat bantu yang masih menempel ditubuhnya ,bersusah payah menuju Musholla rumah sakit untuk melaksanakan Tarawih..
Ia berjuang untuk berada di shaf pertama dan memilih untuk berada paling pinggir agar peralatan bantu medisnya tidak mengganggu jamaah yang lain..
Ketika kita menatap foto ini, tampak jelas bahwa bocah itu shalat dengan amat khusyu'..
Dokter Spesialist itu menambahkan : Seusai Shalat Tarawih, akupun menghampiri bocah itu ,menanyakan keadaannya dan ia menjawab : Ahamdulillah saya baik-baik saja..
Tadi saya mengambil fotomu ketika engkau shalat : kataku sambil menunjukkan fotonya di hp milikku..
Anak itu tersenyum memandangi fotonya..
Aku berkata lagi : aku akan mengupload fotomu ini ke internet agar banyak yang mendoakan untuk kesembuhanmu ,apa pendapatmu..??
Si bocah menyahuti : Bukan hanya mendoakanku akan tetapi mendoakan seluruh kaum muslimin yang sakit sepertiku..
Jawaban anak itu membuatku tak kuasa menahan tangis..
Bergembiralah kau nak : kataku sambil membelai kepalanya..
Sungguh menggetarkan hati ,khusyu' nya si bocah kecil ini dalam shalat ,dalam pelukan rasa sakit ,belitan peralatan bantu medis yang merepotkan tapi ia tidak berkeluh kesah tidak beralasan ia tidak mengatakan : Bagaimana caraku shalat dalam keadaan sakitku yang seperti ini..??
Bagaimana dengan kita..??
Yang sering mengeluh hanya masalah sepele..??
Semoga kita mampu mengambil pembelajaran,dan semoga anak ini sembuh dan tetap Istiqamah dalam ke Iman an nya,Aamiin..
Sumber: Cahaya Islam.

Selasa, 07 Oktober 2014

Bacaan Takbir Hari Raya (Takbiran)

Assalamu’alaikum, wr,wb.

Allhamdulilah di hari yang cerah ini  saya masih di beri kesehatan untuk berbagi pengetahuan dan informasi kepada sobat-sobat semua, baiklah tanpa panjang lebar pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang teks dan bacaan takbir hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, nah… bagi yang ingin takbiran pada malam hari raya di masjid atau di mushola dekat tempat tinggal sobat-sobat semua tapi kurang hafal atau belum tahu bacaanya, berikut teks dan bacaannya:




A. Bacaan Takbir Pada Umumnya

Allaahu akbar… Allaahu akbar… Allaahu akbar…
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Artinya:


Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar..
Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.
Allah Maha Besar, dan milikNya lah segala puji.
B. Bacaan Takbir yang Sempurna

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa...
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal – kaafiruun…
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Artinya:
Allah Maha Besar kebesaranNya, Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan tiada yang kami sembah kecuali Allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun dibenci orang-orang kafir.
Tiada tuhan selain Allah, satu-satunya (Tuhan), Dia memenuhi janjiNya, Dia menolong hambaNya, Dia mengokohkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan sekutu sendirian.
Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar!, Allah Maha Besar dan milikNya lah segala puji.
Sekian tentang teks dan bacaan takbir hari raya (takbiran), mari bertakbir di malam hari raya sebagai symbol kemenangan kita selama sebulan penuh berperang melawan hawa nafsu, terima kasih, semoga bermanfaat, Aamiin…
Wasalamu’alaikum, wr. wb.

Sumber : http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/07/bacaan-takbir-hari-raya-takbiran.html 


Rabu, 01 Oktober 2014

Haji Akbar


Menurut pendapat sebagian ulama ada beberapa penjelasan terkait Haji Akbar ini. Dimana sebagian ulama yang menyebut Haji Akbar ini terjadi hanya sekali ketika zaman Nabi Muhammad SAW menjalankan Haji Wada'. ada juga yang menyebut Haji Akbar adalah ketika pelaksanaan Wukuf di Arafah adalah pada hari Jumat. Waktu Wukuf adalah dari tergelincirnya hingga terbenam Matahari.

Haji Akbar ini memiliki keistimewaan dibanding Haji pada hari biasa. "Ada riwayat yang menyebutkan satu kali Haji Akbar pahalanya sama dengan 70 kali berangkat haji,"

Istilah "Haji Akbar" berasal dari Alquran (At-Taubat 3):

"Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih"

Untuk memperoleh pengertian atau makna dari istilah "Haji Akbar" ini dapat kita telusuri dalam kitab-kitab tafsir yang ada, dimana sebagian ulama berpendapat bahwa "Haji Akbar" itu ialah hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu ketika pelaksanaan penyembelihan hewan korban (Yaumun Nahr), mencakup hari-hari melempar jumrah, Sedangkan pendapat yang lain mengatakan bahwa "haji akbar" ketika pelaksanaan Wukuf di Arafah pada tanggal 9 dzulhijjah adalah pada hari Jumat.

Berbagai macam asumsi , pendapat , kepercayaan , keyakinan , tentang haji akbar ini berkembang di tengah masyarakat yang berasal dari pendapat beberapa ulama dan ahli tafsir bukanlah hal-hal yang harus diperdebatkan dan diperpanjang, sehingga menjadikan umat islam terpecah belah dan berselisih. karena esensi yang terpenting dari ibadah haji tersebut adalah lebih kepada perubahan sikap dan perilaku manusia itu sendiri setelah melakukan ibadah haji. lebih baikkah atau lebih buruk dari sebelumnya.

Wallaahu A'lam
http://islamadiena.blogspot.com/2011/11/haji-akbar.html