Rabu, 23 Oktober 2013

Humor Sufi : Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud dalam Shalat



REPUBLIKA.CO.ID, Syahdan, Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam salat.

IlustrasiLebih lagi, Harun Al-Rasyid mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas layak dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah.

Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi). Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan.

"Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak rukuk dan sujud dalam salat?" tanya Khalifah ketus.

Abu Nawas menjawab dengan tenang, "Benar, Saudaraku."

Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, "Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun Al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?"

Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudaraku.”

Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, "Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!"

Abu Nawas tersenyum seraya berkata, "Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap. Kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah."

Khalifah berkata dengan ketus, "Apa maksudmu? Jangan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya."

Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, "Saudaraku, aku memang berkata rukuk dan sujud tidak perlu dalam shalat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara shalat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud."

"Bagaimana soal aku yang suka fitnah?" tanya Khalifah.

Abu Nawas menjawab dengan senyum, "Kalau itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak, berarti anda suka ’fitnah’ (ujian) itu."

Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar. Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan "ya akhi" (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengan memutarbalikkan berita.

Selasa, 22 Oktober 2013

Keutamaan Solat Di Awal Waktu


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Apa pendapat kalian jika di depan pintu salah seorang kalian terdapat sungai lalu ia mandi di dalamnya lima kali tiap hari, apakah masih tersisa kotoran dari padanya ?”

para sahabat menjawab, “Tentu tidak akan tersisa sedikitpun kotoran dari padanya “. Beliau berkata, “Demikian pula dengan sholat lima waktu, dengan sholat itu, Allah menghapus dosa-dosa”.

- HR. Bukhari dan Muslim -

Irama kehidupan Jakarta dan kota-kota besar lainnya, kadang melalaikan kita dari beribadah kepada Allah, termasuk amalan ibadah Sholat.

Sholat yang tidak membutuhkan banyak pengorbanan materi, tenaga dan waktu ini justru menjadi amalan ibadah yang paling sering dan susah untuk diamalkan dengan baik, tentunya yang dimaksudkan disini adalah Sholat yang selalu terjaga waktunya, yaitu di awal waktu.

Abdullah bin Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah ?’

Beliau bersabda, ‘SHOLAT PADA AWAL WAKTU’,

Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi ?’,
Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orang tua’,

Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi ?’,
Beliau bersabda, ‘Berjihad (berjuang) di jalan Allah’.

Saya berdiam diri dari Rasulullah. Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau menambahkannya.

- HR.Bukhari -

Dari hadits ini kita bisa mengetahui bahwa ada beberapa amalan yang disukai Allah dan amalan Sholat tepat pada waktunya adalah yang paling dicintai Allah.

Sholat fardlu adalah Rukun Islam yang selalu kita kerjakan setiap harinya, Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya.

Kadang kala kita rajin mengerjakannya, kadang kala lalai dan yang paling sering adalah menunda-nunda waktu sholat oleh karena kesibukan dunia.

Ketika membicarakan waktu sholat kadang kita menganggap sebagai hal yang biasa saja. Namun ternyata waktu sholat sangat berperan dalam menentukan kualitas sholat kita.

Apakah sholat kita bagus atau tidak ?, apakah Istiqomah ? Apakah serius atau main-main ? atau lalai dalam waktu sholat seperti yang dimaksudkan Allah dalam firmannya,

“Maka celakalah orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dalam sholatnya”. QS. 107 Al-Maa’uun, ayat 4-5. Dalam beberapa tafsir yang dimaksud lalai dalam sholatnya adalah orang-orang yang mengakhirkan waktu-waktu sholat.

Rasulullah telah mengajarkan tentang waktu-waktu sholat. Abdillah bin ‘Amr bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah bersabda,

“Waktu Dzuhur apabila tergelincir matahari dan bayangan seseorang sepanjang badannya, selama belum hadir waktu ashar. Dan waktu ashar selama belum kuning matahari.

Dan waktu maghrib selama belum hilang tanda merah. Dan waktu Isya hingga setengah malam yang pertengahan. Waktu Subuh dari terbit fajar selama belum terbit matahari”. HR. Muslim

Rasulullah juga memberikan tuntunan waktu sholat, jika tidak ada udzur, maka diutamakan sholat pada awal waktu atau sholat tepat pada waktunya.

Sholat tepat waktu adalah keutamaan, apalagi bila dilaksanakan berjamaah dan di masjid. Keutamaan ini akan berlipat ganda bila kita mempersiapkan diri sebelum melaksanakannya dengan menunggu waktu sholat sebelum adzan berkumandang. Mengapa ?

1. Menunggu waktu sholat adalah bukti kecintaan seorang hamba pada Rabb-nya. Seorang yang mencintai selalu merindukan saat perjumpaan dengan yang dicintai. Dia akan menantikaannya agar tidak terlambat berjumpa.

2. Menunggu waktu sholat memberikan kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan lainnya. Membaca Al Qur’an, berdzikir, mendirikan sholat sunat, I’tikaf, menyiapkan tempat sholat, membereskan pekerjaan kantor dan amalan lainnya.

3. Menunggu waktu sholat memperkecil kemungkinan berbuat maksiat.

4. Menunggu waktu sholat kita akan senantiasa menjaga kebersihan diri, hati dan pikiran kita.

Menunggu waktu sholat ini akan lebih bermakna dalam kehidupan seorang muslim manakala jangka waktu menunggu ini di perluas, pemaknaannya tidak hanya sekedar menunggu waktu sholat di masjid saja. Tapi menempatkan seluruh aktivitas kehidupan dalam kerangka menunggu waktu sholat.

Hidup kita pada hakikatnya adalah perpindahan dari satu sholat ke sholat berikutnya. Akan sangat indah kehidupan kita bila kita mampu mengubah paradigma dengan menjadikan seluruh aktivitas hidup kita menjadi aktivitas sampingan dari sholat.

Seluruh aktivitas hidup kita adalah amalan saat menunggu waktu sholat. Sehingga seluruh aktivitas hidup kita akan semakin berkualitas karena dilandasi dengan mahabbatullah (cinta kepada Allah).

Kita akan senantiasa menjaga seluruh aktivitas hidup kita agar selalu terjaga kebersihannya, niatnya, nilai dzikirnya, nilai amar ma’ruf nahi munkarnya, nilai tawadlunya, karena semuanya dalam rangka menunggu waktu sholat, menunggu perjumpaan kita dengan yang kita cintai, Allah SWT.

Semoga kita diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam menjaga sholat dan waktu-waktunya. Aamiin.

(Ditulis ulang dari Buletin Mimbar Jumat, Amalan Yang Dicintai Allah oleh Drs. H. Muhammad Subki, MA)

Wallahu’alam bishshawab, ..
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik .... sumber : FB Mukjizat & Doa

Jumat, 11 Oktober 2013

Multazam Yang Mustajab (Pusaran Energi Ka’bah)


Ketika seseorang menunaikan ibadah haji, salah satu cita citanya adalah berdoa di Multazam. Ini adalah tempat yang paling mustajab untuk berdoa kepada Allah. Multazam adalah satu tempat di dekat Ka’bah, antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Konon berdoa disini gampang dikabulkan Allah. Dan hampir bisa dipastikan setiap orang yang berthawaf menyempatkan diri untuk berdoa di Multazam ini. Adakah rahasia yang bisa dijelaskan, kenapa berdoa di tempat ini demikian mustajab?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Multazam menjadi tempat yang Mustajab. Yang pertama adalah faktor nabi Ibrahim. Yang kedua faktor Hajar Aswad. Dan yang ketiga faktor jutaan manusia yang berthawaf mengitari Ka’bah.

1. Faktor Nabi Ibrahim
Ibrahim menjadi salah satu faktor penyebab Multazam sebagai tempat yang mustajab. Kenapa demikian? Karena nabi Ibrahim adalah orang yang membangun Ka’bah itu, bersama nabi Ismail. Memang apa pengaruhnya? Sangatlah besar pengaruhnya, sebab nabi Ibrahim adalah manusia yang memiliki energi positip luar biasa besar yang kemudian menular ke seluruh karya karyanya. Allah mengatakan di dalam QS. Shaad (38): 45
“Dan Ingatlah hamba-hamba Kami, Ibrahim, Ishak, dan Ya’kub yang mempunyai karya- karya besar dan ilmu pengetabuan (visi) yang jauh ke depan”
Selain itu, Allah juga mengatakan bahwa nabi Ibrahim adalah hamba yang berhati lembut, seperti ayat berikut ini.
At Taubah (9) :114

“Dan permintaan ampun dari Ibrabim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.”
Apa hubungannya hati yang lembut dan karya yang besar? Bahwa hati yang lembut akan memancarkan cahaya dan aura yang positif. Semakin lembut dan ikhlas seseorang, maka pancaran auranya semakin kuat sehingga bisa meresonansi sekitarnya. Maka, seperti saya katakan bahwa dekat dengan orang-orang yang soleh akan menyebabkan hidup dan hati kita menjadi tentram.
Padahal kita tahu bahwa nabi Ibrahim adalah rasul yang memiliki kualitas kepasrahan dan keikhlasan yang sangat tinggi. Sehingga oleh Allah, beliau dijadikan teladan bagi manusia. Semua itu telah terbukti ketika beliau diperintahkan untuk mengorbankan anaknya, nabi Ismail. Semua itu dijalaninya dengan penuh kepasrahan dan keikhlasan.

Manusia sekualitas nabi Ibrahim ini, pancaran energinya luar biasa besarnya. Dengan dekat orang sesoleh beliau, bisa menyebabkan hati kita menjadi ketularan alias teresonansi mengikuiti getaran frekuensi hatinya. Terasa sejuk dan penuh kedamaian. Lingkungan dan tempat-tempat khusus yang pernah menjadi lokasi aktivitas beliau pasti teresonansi oleh energi beliau. Apalagi karya-karya yang langsung lahir dari tangan beliau.

Ka’bah adalah karya Ibrahim. Maka, di dalam karya ini tersimpan energi nabi Ibrahim yang sangat besar. Hal ini bisa dianalogikan dengan batang besi yang digosok-gosok oleh magnet. Jika ada sebuah batang besi biasa digosok-gosok magnet, maka batang besi biasa itu akan berubah menjadi magnet juga. Meskipun, dalam kurun waktu tertentu kemagnetan itu hilang kembali. Akan tetapi jika gosokan itu dilakukan berulang-ulang selama kurun waktu yang panjang, maka besi biasa itupun akan menjadi magnet yang permanen. Dia bisa menarik logam-logam seperti magnet yang asli.
Demikian pula halnya dengan ka’bah. Karena Ka’bah adalah karya nabi Ibrahim, dan kemudian menjadi tempat aktivitas beribadah selama bertahun-tahun, maka Ka’bah itu menyimpan energi nabi Ibrahim yang positif. Dekat dengan Ka’bah, seperti dekat dengan nabi Ibrahim. Kita merasakan ketenangan dan kedamaian, lembut seperti sifat nabi Ibrahim yang dipuji-puji oleh Allah itu.
Maka berdoa di dekat Ka’bah sangatlah besar manfaatnya. Jiwa kita terbantu untuk menjadi khusyuk. Hati menjadi tenang dan fokus, pada saat berdoa. Seringkali kita melihat orang berdoa di dekat Ka’bah tak mampu membendung air matanya. Mereka menangis sesenggukan sambil menengadahkan tangannya bermunajat kepada Allah. Hatinya menjadi lembut dan santun. Hilang semua kesombongan dan keangkuhannya. Doa yang demikian adalah doa yang ‘didengarkan’ oleh Allah, karena keluar dari hati yang paling dalam.
QS Al a’raaf (7) : 55

“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
‘Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan dasar
dasar baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) :
ya Tuhanku kabulkanlah daripada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui”

Kamis, 10 Oktober 2013

"Erdogan Al Fatih", Penakluk Kedua Konstantinopel


Kalau ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, di mana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Para shahabat Nabi berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut dengan berusaha menyusun strategi dan kekuatan untuk menaklukan kota terbaik di jamannya yaitu Konstantinopel.

Betapa tidak, beliau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memang betul-betul memuji sosok itu.

Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335)

Dialah Sultan Fatih Mehmed (Muhammad al Fatih) sang penakluk kota Konstantinopel yang mendedikasikan seluruh waktu dan energinya untuk sebuah cita-cita yang Rasulullah katakan dalam sebuah basyirohnya yang kemudian dia berhasil menaklukannya pada tahun 1453.

Demikian pula dikatakan dalam sebuah hadist bahwa suatu saat nanti sebelum kiamat akan terjadi keunikan sebuah peristiwa. Keunikan peristiwa ini adalah ditaklukkannya Konstantin untuk kedua kalinya tanpa menggunakan pedang dan panah, namun hanya menggunakan tahlil dan takbir.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah kalian pernah mendengarkan suatu kota yang sebagiannya terletak di darat dan sebagiannya di laut? Para sahabat menjawab, “Pernah wahai Rasulullah”. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga ia diserang oleh 770.000 orang Bani Ishaq. Ketika mereka telah di sana maka mereka-pun memasukinya. Mereka tidak berperang dengan senjata dan tidak melepaskan 1 anak panah-pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaaha Illallah wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu. Kemudian mereka berkata kedua kalinya Laa Ilaaha Illallah wallahu Akbar, maka jatuhlah bagian yang lain. Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaaha Illallah wallahu Akbar, maka terbukalah semua bagian kota itu. (HR. Muslim)

Ditafsirkan dari hadits tersebut, kota yang dimaksud adalah Konstatinopel yang sekarang bernama İstanbul. Sebagaimana kita tahu pasca runtuhnya kehalifahan Turki Utsmani, Mustafa Kemal Ataturk menjadikan Turki sebagai negara sekuler. Ia menjauhkan nilaı-nilai Islam dari masyarakatnya, juga pada sistem pemerintahan. Ia menjadikan alkohol atau minuman keras dijual bebas dan juga melarang masyarakatnya memakai pakaian muslimah di sekolah dan pemerintahan. Juga memberlakukan azan dikumandangkan dalam bahasa Turki.

Adalah Rejeb Tayyib Erdoğan, seorang perdana Menteri Turki yang taat, saat ini menjadi isyarat akan ditaklukannya Konstatinopel untuk kedua kalinya. Mengapa? Hal ini dikarenakan sepak terjangnya dalam memimpin Turki dengan penuh kepiawaian yang luar biasa. Ia mengatakan dalam pidatonya kepada kaum muslimin Turki bahwa tidak bisa orang mengatakan dirinya sebagai seorang mukmin dan seorang yang sekuler secara bersamaan. Sebab tidak mungkin seseorang menjadi mukmin dan bukan mukmin secara bersamaan. Hal ini dikarenakan bagi seorang Muslim, pemegang kekuasaan tertinggi hanya pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan manusia. Erdogan juga mengatakan bahwa ia akan memulai sebuah perdaban di bawah puing-puing kehancuran kepemimpinan umat İslam.

Jika pemimpin-pemimpin Turki sebelumnya berkali-kali digulingkan kekuasaannya secara kudeta oleh militer, justru sampai saat ini rakyat Turki sangat bangga dengan kepemimpinan Erdogan. Ia juga melalukan pembinaan kepada militer Turki dengan pemahaman-pemahan keislaman. Selain itu, ia juga secara gemilangan menjadikan Turki maju di bidang ekonomi dan menjadikannya negara yang bebas dari hutang IMF. Meskipun, ada sebagian kecil dari rakyatnya yang menganut sekulerisme berusaha untuk menjatuhkannya.

Bukan hanya itu, hebatnya ia menjadikan jalan demokrasi yang di serukan oleh kaum liberalis untuk menempatkan kebebasan bagi setiap individu, ia gunakan untuk meraih kebebasan umat Islam guna kembali memperoleh hak-haknya. Seperti dicabutnya larangan berjilbab bagi para pelajar. Dimasukkannya kembali kurikulum pelajaran bahasa Arab atau membaca tulis Qur’an di sekolah (yang selama 10 tahun lebih dicabut dari sekolah). Erdogan juga membangun sekolah-sekolah penghafal Qur’an. Ia juga memperjuangkan kebebasan dalam bernegara lebih luas lagi, seperti mendukung kemerdekaan bagi rakyat Palestina. Juga menjalin kerjasama bagi semua pihak yang mendambakan keadilan dan kesejahteraan. Ia juga paling demokratis dalam menyerap aspirasi secara langsung dan damai bagi rakyatnya dari berbagai elemen. Di mana hal ini berbeda dengan pemimpin-pemimpin Turki sebelumnya yang berfaham sekuleris yang sulit untuk menyerap aspirasi rakyatnya sehingga pemerintahan menjadi chaos.

Dalam pidatonya kepada dunia Erdogan mengatakan ’”Satu koma lima milyar umat İslam di dunia menunggu Turki untuk bangkit akan siap untuk membangun sebuah peradaban dan peradaban akan bangkit di tempat ia terporak poranda” . Dalam data statistik, Turki hanya berpenduduk 70 juta, namun ia mengatakan 1.5 milyar muslim dunia. Ini menjadikan ketakutan yang luar biasa bagi negara-negara besar seperti Amerika. Pidatonya menjadikan Turki sesuatu yang patut dipertimbangkan dan diperhitungkan. Bukan karena militernya saja yang merupakan militer terbaik kedua di NATO. Namun juga perjuangannya di dunia dalam misi-misi kemanusian khususnya yang mencabik-cabik hati umat Islam seperti yang terjadi di Palestina, Burma, Mesir, Syria dan lainnya.

Pekan lalu diberitakan tentang para demostran yang mencari-cari alasan untuk menggulingkan Erdogan. Namun semua dijawab dengan dukungan 1 juta massa pendukungnya dengan takbir dan tahlil. Penaklukan tanpa anak panah dan senjata. Tanpa darah tanpa perang namun dengan takbir dan tahlil.. Allahuakbar!!! La ilaha ilallah…!!!

Sudah sepatutnya kita sebagi muslim menyambut seruan ini untuk menjadi bagian apa yang dibasyirahkan Rosulululloh. Seperti Rejeb Thayib Erdoğan “Erdoğan Al-Fatih”. Wallahu a’lam bish shawab.. []

http://www.bersamadakwah.com/2013/07/erdogan-al-fatih-penakluk-kedua.html


Penulis : Yud Rusdha Handayani, S.Si
Departemen Kewanitaan LKSMIT
(Lembaga Kajian Sosial Masyarakat Indonesia di Turki)

Sejarah Penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih

 

Muhammad Al Fatih Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Sultan Mehmed II (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), “sang Penakluk”, dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawaduk setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain Jalut melawan tentara Mongol).
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.
Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih
Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.
Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.
Wilayah Konstantinopel

Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.

Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi –bahkan dua lapis– seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.

I Miss u Mum

Antares Bintang Terbesar


Fachry sudah belajar tentang tata surya di pelajaran Sience. Fachy juga dapat tugas membuat clipping tentang tata surya yang bisa diambil dari majalah, koran atau internet. Untungnya ibu bantu Fachry cari bahan clipping dari internet. Ibu lalu mengeprint beritanya. Salah satu bahan clipping Fachry adalah tentang ukuran benda-benda yang ada di langit. Wooowww...ibu cerita seru sekali.

Di sekolah Fachry jadi tahu kalau selain Bumi, ada juga planet-planet lain yang berputar mengelilingi matahari. Seperti planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Plu .... uppss... Pluto bukan planet lagi sekarang, kata Bu Ni'mah. Fachry ingat itu. Nah gambar tata surya seperti gambar di atas itu, tuh.

Ibu menunjukkan Fachry ukuran Bumi dibandingkan dengan planet-planet lain yang berukuran lebih kecil dari Bumi. Wah Bumi memang besar ya. Milyaran orang tinggal di Bumi. Lihat deh gambarnya. Bumi paling besar jika dibanding dengan Venus, Mars, Mercurius, apalagi Pluto.


"Coba Fachry kita lihat lagi gambar perbandingan Bumi dengan planet yang lebih besar," kata Ibu. Upppss.... ada Saturnus, Uranus, Neptunus dan...haaa....Jupiter besar sekaliii ...Serem ya, bu, kata Fachry. Bumi bisa ketabrak loohh.


"Lihat Fachry, ini yang lain lagi," kata Ibu bikin Fachry penasaran. Gambar yang ditunjukkan oleh Ibu membuat Fachry tambah melongo. Sebab Ibu menunjukkan gambar matahari yang besar sekali. Bumi hampir tidak kelihatan kalau dibanding matahari. Untungnya letak Bumi jauh dari Matahari. Coba kalau seumpama letak Bumi ada di tempatnya Merkurius, pasti Bumi sudah meleleh dari jaman purbakala.

Fachry kira matahari itu benda langit yang paling besar sebelum Fachry lihat gambar selanjutnya. Ibu kasih tau Fachry kalau ternyata ada bintang yang besaar sekali sampai-sampai matahari cuma seperti gundu kecil di samping bola basket. Nama bintang besar itu


Arcturus. Huahhh... Fachry menghela nafas.
"Ini gambar terakhir yang ibu punya. Lihat Fachry, bintang A
rcturus yang begitu besarnya ternyata ada yang lebih besaar, namanya Antares," kata Ibu menerangkan Fachry.


"Bumi udah gak kelihatan ya, bu ?" tanya Fachry.

"Iya, nak. Bumi sudah seperti debu kecil sekali nggak kelihatan kalau dibanding dengan besarnya bintang Antares," kata Ibu.


Ibu melanjutkan," Nah Fachry, kita sebagai orang Islam, kalau melihat ciptaan Allah yang hebat ini, kita harus bilang apa ?"

Ah apa ya, Fachry kok lupa. Apa yaa ....

Ibu bantu Fachry ," Harus bilang, Sub ..... ..."

Hmm... bener gak yaa , Fachry ragu sih, tapi Fachry coba menebak cepat-cepat sebelum Ibu kasih tau jawabannya. Sambil sedikit teriak dan muka ragu Fachry bilang ,

" SUBTROPIS!"

.....bener gak yaa...
"Bukan subtropis, tapi Subhanallah,yang artinya Maha Suci Allah" kata Ibu mengkoreksi jawaban Fachry.

Oya, kata Ibu, ada juga bintang yang lebih besar dari Antares, tapi Ibu nggak punya gambarnya. Ah Fachry jadi senang bisa tahu kebesaran Allah lewat ciptaan-Nya.


http://asdwira.blogspot.com/2009/12/antares-bintang-terbesar.html

Rabu, 09 Oktober 2013

Adab Membaca Al-Qur’an


AL-QUR’AN adalah firman Allah yang muncul dari zat-Nya dalam bentuk perkataan yang tidak dapat digambarkan. Diturunkan kepada Rasul-Nya dalam bentuk wahyu dan orang-orang mukmin mengimaninya dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Mereka beriman tanpa keraguan, bahwa Alquran adalah firman Allah, bukan ciptaan-Nya, barang siapa mendengarnya dan menganggap sebagai perkataan manusia, maka ia telah kafir.
baca1 268x300 Adab Membaca Al Quran
Namun kita sebagai orang Mukmin, orang yang mengimani Al-Qur’an, sejauh manakah kita sering membaca Al-Qur’an? Jangan sampai karena kesibukan dan banyaknya kegiatan menjadikan kita lupa untuk membaca dan mentadabburi Al-Qur’an. Karena sesungguhnya ketenangan dan ketentraman dapat diperoleh dari Al-Qur’an.
Hal ini berdasarkan firman Alloh, “Ingatlah hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tentram.” (Qs. ar-Ra’d: 28)
Lalu ketika kita membaca Al-Qur’an, sudahkah kita beretika baik terhadapnya? Dalam Islam, ketika kita membaca Al-Qur’an, maka kita perlu memperhatikan adab-adab untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membaca Al-Qur’an. Adapun adab-adab dalam mebaca Al-Qur’an diantaranya adalah :
  1. Membaca dalam keadaan suci, dengan duduk yang sopan dan tenang.
    Dalam membaca Al-Qur’an seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata, “Orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (At-Tibyan, hal. 58-59)
  2. Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati ayat yang dibaca.
    Rasulullah SAW. bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Qur’an (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.” (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan). Sebagian sahabat membenci pengkhataman Al-Qur’an sehari semalam, dengan dasar hadits di atas. Rasulullah SAW. telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al-Qur’an setiap satu minggu (7 hari) (HR. Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam seminggu.
  3. Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, dengan menangis, karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh jiwa dan perasaan.
    Alloh SWT. menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya yang shalih, “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Isra’: 109). Namun demikian tidaklah disyariatkan bagi seseorang untuk pura-pura menangis dengan tangisan yang dibuat-buat.
  4. Membaguskan suara ketika membacanya.
    Sebagaimana sabda Rasulullah SAW., “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.
  5. Membaca Al-Qur’an dimulai dengan isti’adzah.
    Alloh SWT. berfirman yang artinya, “Dan bila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
    Membaca Al-Qur’an dengan tidak mengganggu orang yang sedang shalat, dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyu’.
    Rasulullah SAW. bersabda, “Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Qur’an).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi dan Hakim). Wallohu a’lam.[abuhudzaifahyusuf/muslimorid] 
http://www.islampos.com/adab-membaca-al-quran-26318/

Ini Dia Gaji Bulanan Anggota DPR

1967 gaji anggota dpr 300x225 Ini Dia Gaji Bulanan Anggota DPR
islampos.com - TAHUKAH Anda berapakah gaji anggota DPR saat ini? Pantas saja, banyak orang yang ingin menjadi anggota DPR dengan mengeluarkan terlebih dahulu dana yang besar agar dapat lolos dalam pemilu legislatif. Setiap bulannya, seorang anggota DPR dapat mengantongi gaji sedikitnya sebesar Rp 51,5 juta. Ini adalah besaran take home pay anggota dewan setiap bulannya. Dilihat dari Surat Edaran Setjen DPR RI No KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 menunjukkan struktur gaji anggota DPR yang terdiri atas gaji pokok dan tunjangan serta penerimaan lainnya.
Besaran gaji pokok dan tunjangan tersebut berlaku rata untuk semua anggota Dewan. Hanya saja, mereka yang memiliki jabatan sebagai pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) dapat membawa pulang gaji Rp 2-3 juta lebih banyak. Berikut ini adalah rincian gaji pokok dan tunjangan anggota Dewan:

1. Gaji pokok Rp 4,2 juta
2. Tunjangan istri Rp 420 ribu
3. Tunjangan anak (2 anak) Rp 168 ribu
4. Uang sidang/paket Rp 2 juta
5. Tunjangan jabatan Rp 9,7 juta
6. Tunjangan beras (4 jiwa) Rp 198 ribu
7. Tunjangan PPH Pasal 21 Rp 1,729 juta
Adapun jumlah gaji pokok dan tunjangan anggota Dewan sebenarnya mencapai Rp 18,415 juta. Namun, setelah dipotong pajak dan iuran wajib DPR sebesar 10 persen, anggota hanya berhak atas Rp 16,207 juta.

Sementara itu, komponen penerimaan lain-lain anggota Dewan beragam sesuai dengan ada atau tidaknya jabatan seorang anggota pada alat kelengkapan Dewan. Untuk anggota biasa tanpa jabatan pimpinan alat kelengkapan Dewan rinciannya sebagai berikut:

1. Tunjangan kehormatan Rp 3,720 juta
2. Tunjangan komunikasi intensif Rp 14,140 juta
3. Tunjangan peningkatan fungsi dan pengawasan anggaran Rp 3,5 juta
4. Biaya penelitian dan pemantauan peningkatan fungsionalitas dan konstitusional Dewan Rp – (khusus ketua dan wakil ketua alat kelengkapan Dewan berhak atas Rp 500.000-Rp 600.000)
5. Dukungan biaya bagi anggota komisi yang merangkap menjadi anggota badan/panitia anggaran Rp 1 juta
6. Bantuan langganan listrik dan telepon Rp 5,5 juta
7. Biaya penyerapan aspirasi masyarakat dalam rangka peningkatan kinerja komunikasi intensif Rp 8,5 juta.

Dengan rincian demikian, anggota Dewan biasa bisa membawa pulang gaji Rp 51.567.200 setiap bulan. Anggota merangkap wakil ketua alat kelengkapan Dewan mampu memboyong Rp 53.647.200, sementara yang merangkap ketua alat kelengkapan Dewan bisa membawa pulang Rp 54.907.200.
Anggota Komisi II DPR, Basuki T Purnama, menambahkan, setiap bulannya anggota juga dikenai potongan ataupun iuran wajib yang dikenakan oleh partai masing-masing yang sudah mengusung mereka ke Senayan. Besarannya bervariasi. “Kalau Golkar, dipotong Rp 3,3 juta tiap bulan,” katanya kepada wartawan. Yang paling besar adalah anggota DPR dari PKS. Menurut kabar, setiap anggota DPR dari PKS dipotong gajinya hingga mencapai Rp 20 juta per bulan. [sa/i-berita/berbagai sumber]
http://www.islampos.com/ini-dia-gaji-bulanan-anggota-dpr-5291/

Kamis, 03 Oktober 2013

Bangsa Peminta-Minta


dakwatuna.com – Belakangan ini ada satu pertanyaan yang selalu berputar di kepala saya. Mengapa Rasulullah tidak pernah menolak para pengemis?? Mengapa tidak boleh menghardik pengemis kalau kita tidak mau memberikan sedekah padanya?? Mengapa Fatimah, putri kesayangan Rasulullah, sampai rela memberikan tikar yang digunakan anaknya tidur pada pengemis ketika tidak ada lagi harta yang bisa disedekahkannya pada pengemis??
Jawaban paling sederhana yang bisa menjadi konklusi adalah bahwa agama yang sempurna ini mengajarkan kita untuk menyantuni fakir miskin dan menyayangi anak yatim. Belum lagi konsekuensi pahala berlimpah dan rezki yang bertambah yang Allah janjikan pada mereka yang suka bersedekah.

Kemudian saya mencoba membandingkan dengan realitas yang ada sekarang. Sebuah bangsa dengan kondisi masyarakat yang memprihatinkan. Gepeng alias gembel dan pengemis ada di mana-mana. Sampai-sampai pemerintah pun mengeluarkan Perda yang melarang memberikan uang pada mereka. Satpol PP pun dikerahkan untuk menertibkan mereka. Terutama bila Ramadhan datang.
Saya pun mencoba membuat analisa sederhana.
Seorang Ustadz pernah bercerita pada saya tentang salah seorang sahabat yang banyak sekali meriwayatkan hadits. Terbanyak setelah istri Rasul, Aisyah RA. Dia adalah Abdurrahman bin Sakhr Ad-Dausi atau yang lebih kita kenal sebagai Abu Hurairah RA.
Ustadz bercerita tentang bagaimana Abu Hurairah RA berguling-guling di dalam masjid sambil memegangi perutnya. Orang-orang menganggapnya gila. Tapi, beliau bukan gila. Beliau tengah kelaparan. Tapi, rasa laparnya tak membuat beliau jadi peminta-minta.
Saya jadi berspekulasi. Mungkin Rasulullah tak pernah menolak bersedekah pada pengemis karena memang pengemis pada waktu itu betul-betul dalam kondisi yang sangat menyedihkan. Dan mereka betul-betul terpaksa menjadi pengemis. Dan mereka harus melakoninya walau menanggung rasa malu yang sangat besar.
Harga diri manusia yang hidup pada masa itu begitu tinggi. Mereka tidak mau merendahkannya dengan menengadahkan tangan, meminta belas kasihan orang lain. Kalau masih mampu ditahan maka mereka akan menahannya.
Bedanya dengan yang hidup pada masa sekarang adalah, pengemis kini menjadi profesi baru di Indonesia. Silakan hitung jumlah pengemis dalam satu lingkup kecamatan saja. Kita akan menemukan jumlah yang sangat banyak. Beberapa dari mereka masih sangat muda dan sepertinya masih sanggup untuk bekerja bahkan kalaupun harus jadi kuli batu.
Lihatlah ketika ada pembagian zakat yang hanya 10 ribu rupiah, masyarakat antri berdesak-desakan sampai harus meregang nyawa. Mereka tidak malu menunjukkan kemiskinan mereka. Padahal kemiskinan itu dekat dengan kekafiran.

Masa’ sih potensi zakat masyarakat Indonesia yang mencapai 19 trilyun per tahunnya tidak bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin itu. Dikemanakan uangnya??
Belajarlah dari pemimpin-pemimpin terbaik yang pernah ada. Bagaimana mereka memakmurkan rakyat dan negerinya dengan zakat. Belajarlah dari para tokoh itu tentang bagaimana mengolah zakat dengan professional sehingga melahirkan kesejahteraan.
Bagi kita yang mampu, berzakatlah. Karena zakat adalah hak Allah. Zakat akan menambah rezki dan membuat harta kita berkah. Berdoalah semoga wajah bangsa ini tak selamanya menjadi bangsa peminta-minta.